METROPOLITAN.id - Adanya kabar sejumlah perusahaan yabg bakal keluar dari Kabupaten Bogor, rupanya menjadi perhatian Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Muad Khalim.
Baca Juga: Sopir Fortuner Perusak Brio Giorgio Ramadhan Dianggap Musuh Ukraina, Begini Penjelasan Pengacara
Menurut dia, persoalan penganggura di Kabupaten Bogor tak akan teratasi jika pemerintah daerah serta masyarakat bergantung kepada perusahaan-perusahaan besar.
Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Jarimu Awasi Pemilu, Bawaslu Ajak Warga Laporkan Dugaan Pelanggaran
“Jangan pernah bergantung pada perusahaan, tidak akan pernah mandiri kalau kita bergantung pada perusahaan. Saya dari dulu tidak suka ketergantungan kepada pekerja di perusahaan. Maunya orang kita jadi pengusaha mandiri,” kata dia.
Baca Juga: Dewan Sentil BKAD Kota Bogor terkait Inventarisasi Aset yang Minim
Muad juga meminta agar Pemkab Bogor juga memberikan perhatian kepada sejumlah perusahaan yang ada di Bogor. Serta mencari penyebab hengkangnya perusahaan tersebut dari Kabupaten Bogor. Sebab, dengan keluarnya beberapa perusahaan bakal menambah angka pengangguran di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Depok Bikin Heboh Lagi, Ada ODGJ Meninggal Tinggalkan Uang Rp100 Juta, Simak Ceritanya!
Menurut Muad, pengusaha besar akan sangat menghitung untung-rugi saat melakukan investasi di suatu daerah. Sehingga wajar, jika para pengusaha memilih hengkang di daerah yang Upah Minimum Kabupaten (UMK) tinggi ke daerah uang UMK-nya lebih rendah.
Baca Juga: Kronologi Perusakan Brio Versi Sopir Fortuner Giorgio Ramadhan, Ngaku Emosi tapi Bantah Lawan Arah
“Iya masalahnya UMK, contoh UMK di kita Rp4,5 juta, sementara di Jateng sekitar Rp1,9 juta. Seperti perusahaan di Cileungsi karyawanya 5000, kalau selisihnya Rp2.5 juta perbulan mereka bisa hemat RP12.5 miliar. Makanya dia pindah ke Jateng,” ujar dia.
Baca Juga: Hai ARMY, Suga BTS bakal Gelar Konser 3 Hari Berturut-turut di Indonesia, Catat Tanggalnya!
Sebelumnya, tak kurang dari 10 pabrik di Kabupaten Bogor dikabarkan bakal pindah ke Jawa Tengah. Pabrik tersebut diduga tak lagi mampu membayar gaji karyawannya yang tinggi.
Baca Juga: Jadi MC di Konser Blue, Begini Kondisi Indra Bekti