METROPOLITAN – Diliriknya Stadion Pakansari Bogor sebagai tempat bertanding tim sepak bola terkenal di Indonesia tentu membawa berkah bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Tahun lalu, Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Kabupaten Bogor mendapatkan pajak dari sektor tiket penonton sebesar Rp800 juta.
Kepala BPPD Dedi Ade Bachtiar mengatakan, sektor pajak tontonan yang masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor sebesar Rp800 juta. Pendapatan tersebut dihasilkan dari pertandingan tim sepak bola PS TNI, Persib Bandung dan laga ASEAN Football Federation (AFF).
“Rp800 juta itu hasil pertandingan tahun lalu. Ada yang dua kali dan ada yang sekali bertanding,” katanya. Menurut dia, dari pertandingan AFF, panitia mendapat keuntungan atau pemasukan dari segi tiket penonton Rp3 miliar per satu pertandingan. “Kalau AFF penontonnya pasti banyak. Kalau yang lain belum tentu. Kayak TNI saja cuma Rp60 juta dan Persib Rp100 juta,” ucapnya. Dedi menjelaskan, sesuai Perda Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan, Stadion Pakansari termasuk kategori hiburan. Atas dasar itu, Pemkab Bogor wajib mengambil pajak 10 persen dari tiket penonton sepak bola. “Tetapi panitia yang sebagai Wajib Pajak (WP)-nya,” jelasnya. Sedangkan sewa pemakaian stadion sepak bola tanggung jawabnya ada di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) atau Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor. “Kalau kita hanya ke penontonnya. Sewa lingkungan ada di antara keduanya,” ungkapnya.
(rez/b/els/py)
