Senin, 22 Desember 2025

Bongkar Pungli Terminal, Pengusaha Bus Dikumpulkan

- Jumat, 27 Januari 2017 | 08:44 WIB

Oknum pelaku pungutan liar (pungli) di Terminal Baranangsiang akan segera diungkap. Kabarnya, pejabat di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan mengumpulkan para pengusaha PO bus untuk menguak praktik pungli.

Informasi yang dihimpun, mereka sengaja dikumpulkan untuk mengungkap praktik ilegal yang merugikan banyak orang. Kabar ini terus menguat seiring desakan dari berbagai pihak yang ingin Terminal Baranangsiang bebas pungli.

“Iya, dalam waktu dekat para pengusaha PO bus akan dikumpulkan. Mereka akan ikut membahas persoalan pungli,” kata salah seorang sumber Metropolitan yang enggan disebutkan namanya.

Soal kapan waktunya, ia belum bisa merincikan dengan jelas. Yang pasti, persoalan pungutan liar ini telah menjadi sorotan dan sesegera mungkin akan diambil langkah tegas untuk mengatasinya. “Ini kan sudah terdengar kemana-mana makanya ada yang bergerak,” pungkasnya.

Sementara itu, oknum penikmat pungli yang nilainya mencapai miliaran rupiah ini kabarnya sudah menjadi Target Operasi (TO) Tim Saber Pungli Kota Bogor. Pasalnya, hingga kini tim saber getol mengungkap praktik pungli. Dalam tiga bulan terakhir sudah mengungkap 32 kasus. Jumlah ini secara nasional paling tinggi dalam hal pengungkapan kasus pungli.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Condro Sasongko menerangkan, meski pengungkapan paling tinggi, pihaknya tetap terus fokus memberantas pungli melalui tim yang secara nasional diketuai Komisaris Jenderal Dwi Priyatno tersebut. “Kami peringkat pertama. Kami akan terus bekerja hingga Kota Bogor bersih dari pungli,” ujar Condro.

Berdasarkan data polresta, lebih dari 100 laporan pungli diterima sepanjang November 2016 hingga Januari 2017. Dari total laporan tersebut sebanyak 32 kasus pungli yang telah ditangani. Umumnya kasus tersebut tersebar di setiap Kecamatan Kota Bogor. Adapun lokasi punglinya, mulai dari area Pasar Bogor, Lawan Seketeng, kawasan Mal BTM, Jembatan Merah, Taman Kencana, Terminal Bubulak dan sejumlah daerah lain.

Dia menjelaskan, umumnya para pelaku pungli yang terjaring merupakan kaki tangan atau oknum dari salah satu SKPD. Sehingga, proses penyidikan terus dilakukan hingga menyasar ke beberapa elite di SKPD tersebut. “Penyidikan terus kami lakukan. Aliran dana para pelaku akan terus kami telusuri,” tegasnya.

Pentingnya peran aktif masyarakat, sambung dia, menjadi instrumen pokok menunjang kepolisian untuk bergerak. Diharapkan, peran aktif masyarakat dapat membongkar aktivitas transaksi dan mendapatkan barang bukti pra-operasi tangkap tangan pada pelaku. ”Kalau tidak ada barang bukti, kami sulit melakukan tangkap tangan,” ucapnya.

Karenanya, Condro mengimbau masyarakat yang menjadi korban pungli untuk tak segan melapor ke satgas saber pungli. Lantaran, aktivitas masyarakat itu akan menjadi kunci keberhasilan kepolisian. “Ada ratusan informasi yang datang. Hanya saja masih samar dan korban tak berani melapor. Sehingga sulit kami tangani,” tukasnya.

Sebelumnya, Walikota Bogor Bima Arya pun berjanji mengungkap siapa oknum yang terlibat. Ia langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberantasnya. “Kami akan koordinasikan dengan tim saber pungli, karena sebagai aparatur negara tidak boleh memungut biaya dari masyarakat tanpa ada aturan yang jelas,” ujarnya kepada Metropolitan.

Ia juga akan memanggil jajaran dishub untuk melakukan pemeriksaan kepada anggotanya yang melakukan pungli. Walaupun pengelolaan terminal saat ini akan diserahkan kepada pemerintah pusat, saat ini para pegawai dishub di terminal ini masih di bawah Pemkot Bogor. “Jika terbukti jelas pelanggaran, kami pastinya akan diberikan sanksi kepada oknum dishub yang melakukan pungli tersebut,” terangnya.

(fin/c/ps/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X