METROPOLITAN – Setelah melantik ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menerapkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru, kini Walikota Bogor Bima Arya kembali melantik ulang 55 pejabat struktural dan mengukuhkan 12 pejabat. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKP-SDA ) Kota Bogor Fetty Qondarsyah mengatakan, memang pelantikan itu pun memperbaiki pelantikan pertama pasca penerapan SOTK beberapa waktu lalu.
Dari 67 tersebut untuk yang dilantik di antaranya 31 orang Eselon IVA, 24 orang Eselon IVB. Sedangkan yang dikukuhkan dua orang Eselon IIIA, dan 12 orang Eselon IIIB. “Kemarin banyak yang belum dikukuhkan dan posisinya belum tepat. Makanya hari ini sudah kita perbaiki dan ditempatkan pada posisi yang tepat,” ujarnya kepada Metropolitan.
Pelantikan pengukuhan itu dilakukan terhadap mereka yang tidak hadir pada pelantikan sebelumnya karena cuti dan sakit. Sehingga memang menurutnya para pejabat tersebut harus segera dilantik agar dapat bekerja secara maksimal d isetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Terlebih tahun anggaran 2017 ini sudah mnulai berjalan sejak selesainya asistensi. “Memang kita fokus menyelesaikan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Mudah-mudahan dengan adanya pelantikan ini para pejabat lebih giat bekerja,” terangnya.
Sebanyak 67 PNS Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tersebut yang dilantik mulai dari kasi Kelurahan Katumlampa, kabid dan kasi di sejumlah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta beberapa OPD lainnya. “Memang ada juga yang promosi di Eselon IV dan ada juga yang rotasi,” paparnya.
Sementara itu, Bima Arya menjelaskan, pelantikan itu pun dilakukan agar para pejabat lebih fokus bekerja di tahun ketiga. “Ini tahun ketiga dan kita harus betul-betul bekerja, tahun depan sudah pilkada dan kondisinya sudah berbeda. Karena itu, dengan adanya pelantikan semua bisa bekerja maksimal, terutama untuk program prioritas. Jangan ada one man show,” katanya.
Berdasarkan survei statistik dari Institut Pertanian Bogor (IPB), hasilnya cukup membuat optimis untuk kinerja ke depan karena ada catatan paling tinggi di bidang kesehatan, pendidikan dan insfratruktur. Namun, yang paling rendah adalah catatan di bidang transportasi. “Yang pasti tahun ini kita menargetkan pekerjaan sesuai RPJMD. Saya ingin tahun ketiga fokus bekerja mengatasi kemacetan, sampah dan PKL. Yang masih jadi catatan adalah kemacetan,” pungkasnya.
(mam/b/els/run)