Senin, 22 Desember 2025

Walikota: Jangan Ada ‘One Man Show’

- Sabtu, 4 Februari 2017 | 09:41 WIB

 METROPOLITAN – Setelah melantik ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menerapkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru, kini Wali­kota Bogor Bima Arya kembali melantik ulang 55 pejabat struktural dan mengu­kuhkan 12 pejabat. Kepala Badan Kepe­gawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKP-SDA ) Kota Bogor Fetty Qondarsyah mengatakan, memang pelantikan itu pun memperbaiki pelantikan pertama pasca pe­nerapan SOTK beberapa wak­tu lalu.­

Dari 67 tersebut untuk yang dilantik di antaranya 31 orang Eselon IVA, 24 orang Eselon IVB. Sedangkan yang dikuku­hkan dua orang Eselon IIIA, dan 12 orang Eselon IIIB. “Kemarin banyak yang belum dikukuhkan dan posisinya belum tepat. Makanya hari ini sudah kita perbaiki dan ditempatkan pada posisi yang tepat,” ujarnya kepada Metropolitan.

Pelantikan pengukuhan itu dilakukan terhadap mereka yang tidak hadir pada pelan­tikan sebelumnya karena cuti dan sakit. Sehingga memang menurutnya para pejabat ter­sebut harus segera dilantik agar dapat bekerja secara maksimal d isetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Terlebih tahun anggaran 2017 ini sudah mnu­lai berjalan sejak selesainya asistensi. “Memang kita fokus menyelesaikan target Rencana Pembangunan Jangka Men­engah Daerah (RPJMD). Mudah-mudahan dengan adanya pelantikan ini para pejabat lebih giat bekerja,” terangnya.

Sebanyak 67 PNS Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tersebut yang dilantik mulai dari kasi Kelurahan Katumlampa, kabid dan kasi di sejumlah Dinas Pe­kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta beberapa OPD lainnya. “Memang ada juga yang promosi di Eselon IV dan ada juga yang rotasi,” paparnya.

Sementara itu, Bima Arya menjelaskan, pelantikan itu pun dilakukan agar para pejabat lebih fokus bekerja di tahun ketiga. “Ini tahun ketiga dan kita harus betul-betul bekerja, tahun depan sudah pilkada dan kondisinya sudah berbeda. Karena itu, dengan adanya pelantikan semua bisa bekerja maksimal, terutama untuk pro­gram prioritas. Jangan ada one man show,” katanya.

Berdasarkan survei statistik dari Institut Pertanian Bogor (IPB), hasilnya cukup membuat optimis untuk kinerja ke depan karena ada catatan paling tinggi di bidang kesehatan, pendidikan dan in­sfratruktur. Namun, yang paling rendah adalah catatan di bidang transportasi. “Yang pasti tahun ini kita menargetkan pekerjaan sesuai RPJMD. Saya ingin tahun ketiga fokus bekerja mengatasi kemacetan, sampah dan PKL. Yang masih jadi catatan adalah kemacetan,” pungkasnya.

(mam/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X