METROPOLITAN - Dinas Perhubungan Kota Bogor dibantu para lurah dan para camat terus melakukan persiapan launching rerouting angkot yang rencananya berlangsung Februari 2016. Sejauh ini rencana itu sudah mendapat dukungan Komisi C DPRD Kota Bogor. Persiapan rambu-rambu juga sudah siap untuk pemasangan. Untuk itu, hari ini Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat akan memimpin rapat bersama Tim Operasional Rerouting.
Menurut Ade, rapat digelar untuk mempertimbangkan berbagai masukan dari tim. Rerouting diniatkan untuk meminimalisasi kemacetan dan agar pelayanan angkot menjangkau pelosok kota, sehingga semua pihak perlu memahami tujuan itu dan konsepnya. “Ketika semua orang paham konsepnya pasti akan mendukung,” katanya.
Ia juga mengingatkan, rerouting bukan hanya menjadi tugas dishub, sebab ini merupakan program Pemerintah Kota Bogor. “Maka lurah, camat dan OPD terkait juga harus mampu menyampaikan maksud tujuan dari rerouting ini,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati mengaku ingin mendengar dari para lurah dan camat tentang wilayah mana yang rawan terjadi benturan. Menurutnya, benturan berpotensi terjadi antara tukang ojek pangkalan dengan para sopir angkot karena layanan angkot akan menjangkau wilayah yang lebih luas.
Selain itu, Jumat (10/2) mendatang pihaknya berencana mengadakan pertemuan terkait kerangka atau kajian bisnis dengan lima badan hukum yang sudah bersedia melakukan konversi angkot ke bus. “Kami akan memberikan pencerahan karena masih ada yang ragu-ragu. Nanti akan dijelaskan oleh ahlinya,” lanjut Rakhmawati yang juga belum bisa memastikan waktu yang tepat untuk launching.
Ia masih memerlukan beberapa langkah persiapan lain seperti sosialisi termasuk ke kalangan pelajar dan simulasi jalur baru. Selain itu pemasangan stiker yang diperkirakan cukup memakan waktu mengingat jumlah angkot mencapai ribuan.
(*/els/dit)