METROPOLITAN – Munculnya tiga nama calon terkuat direksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor tak sebanding dengan ketenarannya. Beberapa anggota wakil rakyat di Bumi Tegar Beriman mengaku tak mengenal nama maupun kinerja calon yang digadang-gadang jadi bos PDAM. Ketiganya adalah Hasanudin Tahir, Efie Pancawatie dan Yadi Sopiyandi. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Hendrayana mengaku tak mengenal ketiga nama calon terkuat tersebut. Sebab, pihaknya jarang berinteraksi selain dengan direksi PDAM. “Saya kenal Bu Efie saja, yang lain belum familiar. Itu juga baru satu kali rapat dengan kita. Belum kenal betul,” kata Hendrayana. Namun, politisi Hanura itu mengatakan, jika memang ketiga nama tersebut merupakan calon direksi terpilih PDAM, pihaknya akan lebih mencari tahu sosok dan kinerja saat rapat koordinasi nanti. Ia mengaku akan melihat apakah ketiganya memiliki kinerja yang mumpuni untuk mengelola PDAM Tirta Kahuripan Bogor. “Kalau memang itu keputusannya akan kita lihat di dalam rapat nanti,” ujarnya. Menurut Hendra, yang terpenting ketiga calon direksi terpilih nanti wajib memenuhi harapan dari masyarakat atau konsumen PDAM. Seperti, mengurangi tingkat kebocoran air yang saat ini masih berada di angka 27 persen menjadi 20 persen. Lalu, memberikan pelayanan secara prima dengan cara melayani keluhan pelanggan selama 24 jam. Serta, karena sumber daya bahan baku air saat ini sudah semakin banyak berkurang, ketiganya dapat membuat inovasi melalui pencarian mata air baru untuk pelanggan. “Intinya direksi baru harus bisa memenuhi harapan dari masyarakat. Kalau direksi lama sudah dibilang berhasil lah,” katanya. Hal senada diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Muhammad Rizky. Menurut Rizky, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi lebih jauh mengenai seleksi direksi PDAM Tirta Kahuripan dari Tim Pansel PDAM, apalagi mengenai ketiga nama calon tersebut. “Belum tahu. Kami saja tidak diberi info mengenai itu,” singkatnya.
(rez/b/els/dit)