METROPOLITAN – Rencana kelanjutan pembangunan Terminal Parung ternyata menjadi prioritas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor. Kepala Bidang Teknik Angkutan dan Terminal pada Dishub Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi mengatakan akses jalan keluar masuk Terminal Parung kini sudah mulai dipersiapkan.
Menurut Dudi, petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor mulai mengukur lahan milik warga yang nantinya akan dibebaskan. ”Sudah ada pengukuran dari BPN, semoga saja bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Jika pengukuran lahan sudah dilakukan untuk menentukan luasannya, pengadaannya berada di ranah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor. ”Kalau anggaran Pemkab Bogor mencukupi, saya ingin pembangunan terminal itu bisa berbarengan dengan akses jalannya di tahun yang sama. Sehingga lebih cepat,” kata dia.
Dudi melanjutkan, lahan seluas 2,3 hektare di terminal tersebut akan dibangun berbagai fasilitas seperti ruang tunggu, toilet, tempat ibadah, hingga kuliner sebagai fasilitas penunjang di dalam terminal. Kendati demikian, sambung dia, anggaran Rp25 miliar dalam Rencana Anggaran Biaya yang diajukan saat Detail Engineering Design (DED) pada 2013 lalu diprediksi tidak akan mencukupi untuk biaya pembangunan terminal.
”Kemungkinan akan ada penyesuaian kembali untuk anggaran, soalnya kalau masih mengacu pada anggaran 2013 tidak akan cukup. Apalagi harga material saat ini sudah pada naik,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemkab Bogor sudah menganggarkan pembebasan lahan pintu keluar terminal di APBD Perubahan 2017. Jika beres, pembangunan terminal yang sudah lama dinanti warga di utara Kabupaten Bogor ini akan terwujud tahun depan. Bupati Bogor Nurhayanti mengaku akan melanjutkan pembangunan Terminal Parung. Pembebasan lahan untuk pintu keluar terminal, kata dia, sudah dianggarkan dalam APBD Perubahan 2017. Ia berharap pengerjaan fisik bisa dilakukan pada 2018 mendatang. “Kami akan upayakan dari bantuan pemprov dan pemerintah pusat,” kata Nurhayanti.
Menurut Nurhayanti, untuk bangunan terminal sendiri sudah ada. Saat ini, hanya menyisakan pembebasan lahan jalan masuk kendaraan ke terminal. “Tugas kita sekarang tinggal membebaskan jalan masuknya. Terminalnya kan sudah,” ujarnya. (tib/els/dit)