Keluhan macet dan kerusakan Jalan Raya Sholeh Iskandar (Sholis) langsung direspons Walikota Bogor Bima Arya. Sekitar pukul 13:00 WIB, Bima langsung meninjau lokasi. Dua jam berikutnya, Jalan Sholis pun kembali mulus. Dengan anggaran yang minim, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor baru bisa melakukan tambal sulam.
Kemacetan masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan Pemkot Bogor. Apalagi saat musim hujan ini ada sejumlah ruas jalan di Kota Bogor yang mengalami kerusakan. Jalan rusak menjadi salah satu penyebab kemacetan, seperti kemacetan yang terjadi
Selain adanya pembangunan Jalan Tol BORR Seksi IIB, jalan rusak di jembatan tersebut menjadi penyebab utama yang terjadi di Jalan Sholis. hingga mencapai kiloan meter.
Bima Arya mengatakan, rusaknya Jalan KH Soleh Iskandar sudah menjadi langganan setiap tahun. Hal itu karena sistem drainase di jembatan sangat buruk. Sehingga air pun tidak mengalir dan berkubang di tengah-tengah jalan yang kemudian menyebabkan jalanan di jembatan rusak dan berlubang. ”Jalan ini adalah jalan nasional sehingga tanggung jawab kementerian untuk memperbaiki jalan yang rusak ini. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memperbaiki jalan tersebut. Alat-alat berat sudah dalam perjalanan menuju Bogor,” ujarnya kepada Metropolitan.
Orang nomor satu di Kota Bogor ini memang mendesak kementerian memperbaiki Jalan Sholis sore kemarin. Sebab, banyak aduan dari masyarakat baik dari media sosial maupun langsung kepadanya terkait macet yang terjadi di Sholis. ”Drainasenya juga katanya mau diperbaiki, karena penyebab kerusakan di Jalan KH Soleh Iskandar ini adalah drainase yang sangat buruk,” terangnya.
Bima juga menuturkan, intensitas hujan yang tinggi di Kota Bogor juga membuat sejumlah ruas jalan menjadi rusak. Ia pun meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor memperbaikinya, sehingga tidak menimbulkan kemacetan. ”Ya memang hujan ini intensitasnya sangat tinggi, sedangkan aspal kalahnya oleh air sehingga drainase yang baik pun sangat diperlukan,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Khusnul Rozaqi mengaku sudah memberikan peringatan dua minggu yang lalu kepada Kementerian PUPR terkait jalan nasional yang rusak di Kota Bogor. ”Saya sudah minta kementerian melakukan penelitian lebih lanjut, karena jika hanya dilakukan perbaikan maka jalan tersebut akan kembali rusak terlebih drainasenya kurang baik,” katanya.
Ia juga meminta kementerian melakukan betonisasi di area sebelum jembatan dan sesudah jembatan KH Soleh Iskandar, sehingga tidak mengalami kerusakan berat ketika musim hujan. ”Kalau sekarang mungkin hanya melakukan perbaikannya, kalau betonisasi belum ada pembicaraan lebih lanjut,” jelasnya.
Dinas PUPR juga menggelontorkan dana sekitar Rp7 sampai Rp8 miliar untuk melakukan perbaikan di Kota Bogor, seperti di Jalan Kapten Muslihat, Jalan Karadenan, Jalan Warunglegok dan beberapa jalan lainnya. Untuk jalan yang paling banyak mengalami rusak, menurut Khusnul, kebanyakan ada di Kecamatan Tanahsareal. ”Karena beberapa jalan yang ada di Kota Bogor tidak memiliki drainase yang baik, sehingga tak heran banyak jalan yang mengalami kerusakan,” ungkapnya.
Sementara itu di Kabupaten Bogor, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor Nana Supriatna mengatakan, 1.364 kilometer jalan di Kabupaten Bogor saat ini dalam kondisi rusak. Menurut Nana, dari total 1.748 kilometer ruas jalan di Kabupaten Bogor, 1.364 kilometer di antaranya akan masuk dalam pemeliharaan lantaran rusak dan berlubang.
Kerusakan jalan yang terjadi saat ini masuk dalam kondisi kerusakan ringan sehingga hanya dilakukan penambalan. ”Ada 377 ruas masuk dalam pemeliharaan dari total 458 ruas jalan milik Kabupaten Bogor. Sisanya masuk dalam peningkatan dan pembangunan,” tuturnya.
Nana juga mengatakan, kerusakan jalan ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 414 ruas. ”Sebenarnya sih sudah dalam kategori mantap, karena kerusakan masih ringan sehingga perbaikan yang dilakukan berupa penambalan saja,” ungkapnya.
Menurutnya, kerusakan jalan ini bisa semakin parah sebab sudah memasuki musim penghujan sehingga kerusakan jalan dipastikan akan bertambah. “Mengingat curah hujan cukup tinggi, kemungkinan anggaran pemeliharaan tidak mencukupi dari yang sudah direncanakan sehingga akan coba dimasukan dalam anggaran perubahan,” tukasnya. (mam/c/tib/els/dit)