METROPOLITAN – Meski lahannya sudah dipersiapkan, pembangunan Terminal Parung nampaknya tak akan berjalan mulus. Anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembangunan terminal diprediksi tak akan mencukupi pembangunan. Sebab, Detail Engineering Design (DED) yang dibuat konsultan dikeluarkan pada 2013 lalu.
Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi membenarkan ikhwal tersebut. Menurutnya, untuk pembangunan terminal harus ada penyesuaian harga, karena DED yang dibuat konsultan sudah ada sejak empat tahun lalu. “Kalau konsultan mengatakan harganya tidak berubah itu lebih baik. Tapi, Satuan Harga Tanah (SHT) per tahun kan pasti naik, makanya harus di review,” katanya.
Dudi menjelaskan, untuk tahapan di Dishub Kabupaten Bogor mengenai pembangunan Terminal Parung sudah selesai dilaksanakan. Seperti, tahapan pembuatan Feasibility Study (FS), pembebasan lahan terminal serta pembuatan DED. Sehingga, saat ini tinggal menyisakan perjuangan untuk penganggaran pembangunan. “Tinggal pembangunannya saja. Kalau pembebasan lahan dan pembangunan jalan kewenangannya ada di PUPR,” ujar Dudi.
Sebelumnya, akses jalan menuju Terminal Parung sepanjang 300 meter mulai diukur Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor. Hal tersebut dilakukan sekaligus untuk membebaskan lahan milik warga yang akan digunakan untuk akses masuk terminal. “Sudah dilakukan pengukuran oleh BPN. Semoga segera terealisasi,” harapnya.
Dirinya menambahkan, adapun fasilitas yang sudah dipersiapkan di dalam terminal seluas 2,3 hektare tersebut. Seperti ruang tunggu, toilet, tempat ibadah hingga kuliner sebagai fasilitas penunjang di dalam terminal. “Terminal Parung merupakan terminal Type B,” ujarnya.
Bupati Bogor Nurhayanti mengaku akan melanjutkan pembangunan Terminal Parung. Pembebasan lahan untuk pintu keluar terminal, kata dia, akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2017. Ia berharap pengerjaan fisik bisa dilakukan pada 2018 mendatang. “Kami akan upayakan dari bantuan pemprov dan pemerintah pusat,” kata Nurhayanti.
Menurut Nurhayanti, untuk bangunan terminal sendiri sudah ada. Saat ini, hanya menyisakan pembebasan lahan jalan masuk kendaraan ke terminal. “Tugas kita sekarang tinggal membebaskan jalan masuknya. Terminalnya kan sudah,” ujarnya. (rez/a/els/dit)