Senin, 22 Desember 2025

Ded Terminal Parung Perlu Dikaji Ulang

- Rabu, 22 Februari 2017 | 08:46 WIB

METROPOLITAN – Meski lahannya sudah dipersiapkan, pembangunan Terminal Parung nampaknya tak akan berjalan mulus. Anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembangunan terminal diprediksi tak akan mencukupi pembangunan. Sebab, Detail Engineering Design (DED) yang dibuat konsultan dikeluarkan pada 2013 lalu.

Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi membenarkan ikhwal tersebut. Menurutnya, untuk pembangu­nan terminal harus ada penyesuaian harga, karena DED yang dibuat konsul­tan sudah ada sejak empat tahun lalu. “Kalau konsultan mengatakan harganya tidak berubah itu lebih baik. Tapi, Sa­tuan Harga Tanah (SHT) per tahun kan pasti naik, makanya harus di review,” katanya.

Dudi menjelaskan, untuk tahapan di Dishub Kabupaten Bogor mengenai pembangu­nan Terminal Parung sudah selesai dilaksanakan. Seperti, tahapan pembuatan Feasibi­lity Study (FS), pembebasan lahan terminal serta pem­buatan DED. Sehingga, saat ini tinggal menyisakan perju­angan untuk penganggaran pembangunan. “Tinggal pembangunannya saja. Kalau pembebasan lahan dan pembangu­nan jalan kewenangannya ada di PUPR,” ujar Dudi.

Sebelumnya, akses jalan menuju Terminal Parung se­panjang 300 meter mulai diu­kur Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor. Hal tersebut dilakukan sekaligus untuk membebaskan lahan milik warga yang akan diguna­kan untuk akses masuk termi­nal. “Sudah dilakukan pengu­kuran oleh BPN. Semoga se­gera terealisasi,” harapnya.

Dirinya menambahkan, ada­pun fasilitas yang sudah dip­ersiapkan di dalam terminal seluas 2,3 hektare tersebut. Seperti ruang tunggu, toilet, tempat ibadah hingga kuliner sebagai fasilitas penunjang di dalam terminal. “Terminal Parung merupakan terminal Type B,” ujarnya.

Bupati Bogor Nurhayanti mengaku akan melanjutkan pembangunan Terminal Parung. Pembebasan lahan untuk pintu keluar terminal, kata dia, akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2017. Ia berharap pengerjaan fisik bisa dilakukan pada 2018 mendatang. “Kami akan upayakan dari bantuan pemprov dan pemerintah pu­sat,” kata Nurhayanti.

Menurut Nurhayanti, untuk bangunan terminal sendiri su­dah ada. Saat ini, hanya me­nyisakan pembebasan lahan jalan masuk kendaraan ke terminal. “Tugas kita sekarang tinggal membebaskan jalan masuknya. Terminalnya kan sudah,” ujarnya. (rez/a/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X