METROPOLITAN - Sebanyak 30 mahasiswa S2 Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) dari kelas E61 akan mengadakan field trip berupa kunjungan industri ke Jepang pada 19 sampai 24 September 2017 mendatang. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai mata kuliah wajib dan studi banding bagi para mahasiswa.
Ketua Field Trif Indra Sugiarto mengatakan, kunjungan industri ini nantinya akan diarahkan ke industri makanan dan minuman, industri pertanian dan industri otomotif. ”Para mahasiswa nantinya akan belajar mengenai perindustrian yang ada di Jepang,” kata Indra.
Menurut Indra, kunjungan industri tersebut difokuskan ke Kota Osaka dan Tokyo. Hal itu dilakukan atas dasar kemajuan ekonomi dan industri di dua kota tersebut. Sebab, Osaka adalah nama prefektur di Jepang dan ibukotanya sekaligus. Tak hanya itu, Osaka juga merupakan kota bisnis yang sangat dinamis.
Sedangkan kota Tokyo, kata Indra, sebab merupakan satu dari tiga pusat keuangan dunia bersama New York dan London. ”Saat ini Tokyo memiliki ekonomi metropolitan terbesar di dunia,” ujarnya.
Indra menjelaskan, menurut studi oleh PricewaterhouseCoopers, wilayah urban Tokyo memiliki produk domestik bruto sejumlah $1.191 triliun pada 2005. Pada 2008, 47 perusahaan yang masuk daftar Fortune Global 500 berbasis di Tokyo.
Selain itu, Bursa Saham Tokyo adalah bursa saham terbesar Jepang dan kedua terbesar di dunia menurut kapitalisasi pasar serta keempat terbesar menurut akuisisi saham. Pada 1990 di akhir masa penggelembungan harga aset Jepang, Tokyo memiliki lebih dari 60 persen nilai pasar saham dunia.
Tokyo memiliki 8.460 ha tanah pertanian pada 2003. Tanah pertanian terkonsentrasi di Tokyo Barat. Sayuran, buah dan bunga-bunga dikirim ke pasar-pasar di wilayah timur. Daun bayam Jepang dan bayam adalah sayuran yang penting. Pada 2000, Tokyo menyediakan 32.5 persen dari daun bayam Jepang.
Teluk Tokyo dahulu merupakan sumber utama ikan. Saat ini, kebanyakan dari produksi ikan Tokyo datang dari kepulauan luar seperti Izu ŌShima dan Hachijōjima. Cakalang, nori dan aji merupakan salah satu contoh produk perikanan. Menurut Indra, selain melakukan kunjungan industri, para mahasiswa juga akan melakukan kunjungan ke salah satu universitas di Jepang yang memiliki jurusan manajemen bisnis terbaik untuk studi banding.
Sementara Dr Arief Daryanto, dosen mata kuliah Sistem Agribisnis dan Agroindustri di SB IPB, mengaku sangat mendukung rencana kegiatan field trip ke Jepang yang dilaksanakan kelas E61.
Menurutnya, international field trip ke Jepang untuk mempelajari bagaimana perusahaan di Jepang menerapkan budaya inovasi kepada karyawannya, mempelajari secara langsung bagaimana perusahaan di Jepang dapat bersaing di kancah internasional dan mempelajari perkembangan bisnis di Jepang yang dapat ditiru dan dijadikan peluang bisnis di Indonesia.
Sehingga, lanjut Arief, para mahasiswa yang ikut field trip bisa menerapkan pengetahuan yang didapat untuk diterapkan di perusahaan tempatnya bekerja atau menjadi motivasi untuk menjadi enterpreneur muda. (er/els/run)