METROPOLITAN – Masalah Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor mendapat perhatian dari Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno. Ia meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berani mengganti direksi atau karyawan PDJT yang tak produktif atau tak bisa diajak bekerja sama. Kalau tidak, nasib PDJT akan terus seperti itu dan tidak akan memberi keuntungan kepada pemkot sebagai pemilik perusahaan. “Harusnya bisa contoh Trans jakarta. Setelah direksi Transjakarta dicopot dan menggunakan orang profesional, Transjakarta makin membaik,” katanya.
Djoko juga berharap Pemkot Bogor tak segan mengikuti cara yang telah digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam mengelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang transportasi. Sebab, memang perlu ada langkah yang serius dari pemkot jika ingin mengurai kemacetan. “Walikota Bogor harus tegas kepada direksi ataupun karyawan PDJT. Sehingga setiap karyawannya dapat diajak kerja sama untuk memberi keuntungan kepada pemkot, bukan kepada dirinya pribadi,” jelasnya.
Sementara itu, Pemkot Bogor sudah mendapatkan satu perusahaan yang akan berinvestasi di perusahaan pelat merah tersebut. Bahkan, Dinas perhubungan (dishub) dan direksi PDJT sudah menggelar pertemuan untuk membahas investasi tersebut. Walikota Bogor Bima Arya mengaku memang sudah ada satu perusahaan yang telah berminat berinvestasi di PDJT. Direksi PDJT dan dishub serta investor sudah membahas tentang investasi yang akan dilakukan di BUMD ini sekaligus untuk menyelamatkan PDJT dari kebangkrutan. Apalagi sudah dua bulan pegawai PDJT belum digaji. “Sudah ada perusahaannya dan sekarang sedang melakukan pembahasan,” ujarnya kepada Metropolitan.
Bima juga tak mengetahui jumlah investasi yang harus diberikan investor. Sebab, harus ada kajian terlebih dahulu untuk menyelamatkan PDJT tersebut. Ia juga menginginkan investor dapat berinvestasi dengan jangka panjang. “Saya tidak ingin kalau investornya hanya dapat menyelesaikan masalah gaji. Investor ini harus menyelesaikan seluruh masalah yang ada di PDJT hingga ke depan,” terangnya.
Orang nomor satu di Kota Bogor ini berharap PDJT bisa terus berkembang dan bisa sehat. Sebab, program rerouting yang telah digagasnya berkaitan dengan PDJT. Sehingga, peran PDJT sangatlah penting sebagai salah satu upaya mengurai kemacetan di Kota Bogor. “Dalam penerapan rerouting ini, mau tidak mau kita harus libatkan PDJT. Jadi tidak mungkin dibubarkan,” paparnya.
(mam/b/els/run)