Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hari ini memulai penerapan rerouting atau perubahan trayek angkot. Program ini bagian dari penataan sistem transportasi di Kota Bogor. Mulanya pelaksanaan rerouting direncanakan Kamis (16/3) mendatang, namun Walikota Bogor Bima Arya mempercepatnya hari ini.
Informasi dipercepatnya pelaksanaan rerouting ini didapat dari Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor M Ishak. Ia mengaku langsung memberitahukan sejumlah anggotanya terkait hal ini. “Saya juga kaget reroutingnya dipercepat. Tetapi setelah menerima penjelasannya langsung saya tanda tangan untuk penerapan rerouting tersebut,” katanya.
Meski akan menimbulkan pro dan kontra, lanjut dia, rerouting ini akan lebih memberikan dampak baik kepada para sopir angkot maupun masyarakat. Sebab sejumlah wilayah di Kota Bogor yang sebelumnya belum terjangkau angkot, setelah penerapan rerouting ini akan terjangkau. “Nantinya akan ada peningkatan penumpang dalam rerouting ini, apalagi di sejumlah wilayah yang semula belum terjangkau angkot,” jelasnya.
Dari sekitar 3.412 angkot di Kota Bogor, menurut dia, hari ini sudah bisa menjangkau wilayah-wilayah dengan trayek baru. Sehingga, dipastikan sejumlah angkot di pusat Kota Bogor akan berkurang. “Besok sudah mulai dan memang harus ada pengarahan dari petugas dinas perhubungan agar para sopir angkot pun tidak salah trayek,” ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, hari ini pihaknya akan me-launcing program rerouting. Berbagai persiapan pun telah disiapkan dalam menerapkan rerouting tersebut dengan harapan program tersebut langsung berjalan dengan baik tanpa menemui kendala. “Berbagai persiapan memang kita siapkan, sehingga besok kita me-launcing dan langsung menerapkan rerouting tersebut,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Dengan melihat dari kesiapan konsep landasan hukum dan progres sosialisasi, Bima optimis program rerouting ini akan berjalan lancar. Ia juga mengatakan, dampak yang ditimbulkan juga akan baik karena dapat menjadi salah satu upaya mengurangi kemacetan di Kota Bogor. Di hari pertama ini Bima mengaku akan melakukan pemasangan stiker trayek baru. “Semoga semuanya berjalan lancar tanpa ada kenadala apa pun. Penerapan rerouting ini lebih cepat lebih baik,” harapnya.
Dalam penerapan rerouting ini memang akan ada beberapa taryek yang akan diperluas. Yang semula di Kota Bogor ini hanya ada 23 trayek, kini menjadi 30 trayek yang masuk ke 68 kelurahan. Hal tersebut dilakukan salah satunya memang untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini ada beberapa wilayah yang belum terjamah angkutan umum. “Saat ini memang ada beberapa wilayah yang belum terjangkau angkutan umum. Tetapi pasca penerapan rerouting ini semua wilayah menjadi terjangkau angkutan umum,” paparnya.
Sebelumnya, Pemkot Bogor merasa perlu mengubah rute angkot sebagai upaya penataan transportasi di Kota Bogor. Saat ini layanan angkot baru mencapai 49 persen dari jaringan jalan di wilayah Kota Bogor. Dengan adanya rerouting, sekitar 80 persen wilayah Kota Bogor akan terjangkau angkot. Sementara dengan adanya perluasan wilayah angkot ini membuat masyarakat bisa menikmati pelayanan angkot dari pelosok kota ke pusat kota dan sebaliknya.
(mam/c/els/run)