METROPOLITAN – Pertemuan calon direksi PDAM Tirta Kahuripan dengan pimpinan DPRD Kabupaten Bogor pada Jumat (17/3) lalu masih menyisakan keraguan. Setelah Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi (Jaro Ade) mengkritik program kerja yang masih lemah, kini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Iwan Setiawan ikut meragukan kinerja mereka. Sebab tiga jam diajukan beberapa pertanyaan, jawaban ketiganya sama.
Menurut Iwan, rencananya pimpinan dewan memang akan memetakan posisi yang sesuai keahlian masing-masing calon direktur. Namun, ia kecewa karena jawaban ketiganya hampir sama saat diminta memaparkan program kerja. “Ya mau gimana memetakannya (calon cocok menjabat di posisi apa, red), jawaban ketiganya sama saja. Kecuali background mereka ada yang berbeda,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Meski begitu, pimpinan dewan segera memberi pertimbangan kepada Bupati Bogor Nurhayanti terkait rekomendasi direksi PDAM yang baru. Namun, ia berharap Hasanudin Tahir cs bisa bekerja dengan baik dan memajukan perusahaan daerah. “Rekomendasi yang diberikan ke bupati bersifat pertimbangan, bukan intervensi. Lebih ke saran harus ada pemikiran keluar atau out of the boks,” ujarnya.
Iwan juga mengingatkan tiga pekerjaan rumah yang harus dilakukan direksi baru. Yakni menekan tingkat kebocoran air, menambah saluran kepada seluruh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta bagaimana mencari dana selain dari APBD Kabupaten Bogor. “Walaupun perusahaan daerah, jangan selalu mengandalkan APBD,” katanya.
Sementara salah seorang direksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Hasanudin Tahir mengaku setelah diangkat nanti akan memprioritaskan pengembangan ke depan di sekitar Cibinong Raya melalui peningkatan kapasitas air. “Pada prinsipnya Cibinong itu harus menjadi prioritas untuk pengembangan ke depan,” kata Hasanudin saat disinggung terkait masih ada masyarakat yang belum mendapat air bersih di sekitar Cibinong Raya.
Menurut Hasanudin, peningkatan kapasitas air yang dimaksud di antaranya melalui penyuplaian air dari sumber lain yang sudah terinterkoneksi dengan jaringan perpipaan yang ada di Cibinong. Seperti jaringan yang ada di Kedunghalang dan Ciburial. “Kita akan suplai dari sumber lain,” ucap dia.
Ia juga siap menjawab tantangan DPRD yang meminta tak mengandalkan APBD dalam menjalankan roda perusahaan. Setidaknya ada dua kegiatan pendekatan pendanaan, baik melalui bisnis to bisnis dan kegiatan berkonteks konvensional seperti dari APBD dan APBN. “Dalam hal ini kita akan gali terus potensi yang ada di PDAM. Kita juga tidak serta merta mencari keuntungan semata, melain kan pelayanan terhadap masyarakat,” ujarnya.
(rez/b/els/run)