Senin, 22 Desember 2025

Tersandung Restu Dewan, Pelantikan Calon Bos PDAM Ditunda?

- Selasa, 21 Maret 2017 | 09:51 WIB

METROPOLITAN – Keraguan dan rasa kecewa pimpinan DPRD Kabupaten Bo­gor terhadap calon direksi PDAM Tirta Kahuripan kabarnya berdampak pada penundaan pelantikan. Sebab setelah rapat konsultasi dengan dewan pada Jumat (17/3), Bupati Bogor Nurhayanti belum juga melantik dan menetapkan ketiga orang, yakni Hasanudin Tahir, Efie Pancawatie dan Eka Bhinekas sebagai bos PDAM.

Namun hal ini dibantah Nurhayanti. Menurut dia, rapat konsultasi dengan wakil rakyat tidak akan mengang­gu jadwal pelantikan PDAM. Sebab, pertemuan dengan pimpinan dewan itu hanya sebatas rapat. Sehingga untuk pengangkatan calon direksi tetap akan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini sesuai hasil penilaian tim indepen­den. ”Kalau mempertimbangkan tidak apa. Namun saya punya hak prerogatif,” kata Nur­hayanti.

Ia juga mengatakan, pertimbangan yang diberikan pimpinan DPRD Kabupaten Bogor pun hanya sebatas saran atau masukan saja. Semisal harus ada langkahkonkret bagaimana menambah cakupan air bersih, menambah kapasitas saluran air dan lain sebagainya. ”Nanti juga dewan akan memberi saran-sarannya ke kita,” ujarnya. Sebelumnya, rapat konsultasi pimpinan DPRD bersama calon direksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor berlangsung tiga jam. Tiga calon bos itu diberondong pertanyaan dan harus memaparkan visi dan misi perusahaan. Namun sayang, jawaban mereka dinilai tak memuaskan. Bahkan, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi (Jaro Ade) meragukan ketiganya bisa memajukan perusahaan daerah ini.

Pantauan Metropolitan, rapat yang dihelat di ruang sidang Paripurna DPRD Kabupaten Bogor ini dimulai pukul 15:30 WIB pada Jumat (17/3) kemarin. Ketiga calon tersebut duduk persis di depan para pimpinan wakil rakyat di Kabupaten Bogor. Dalam rapat yang berlangsung, ketiga calon mendapat beberapa pertanyaan dari masing-masing pimpinan DPRD. Mulai dari pertanyaan terkait visi misi calon hingga saran menjalankan roda di perusahaan pelat merah itu dengan cara out of the box (di luar kebiasaan, red). “Kalau dari saya lebih menekankan mereka itu harus ada kesiapan ditu gaskan di mana pun sesuai surat keputusan bupati,” kata Jaro Ade.

Dari hasil penyampaian visi misi ketiga calon, sebenarnya hampir semuanya sama. Sebab, ketiganya orang dalam PDAM. Namun yang amat disayangkan dari ketiganya adalah tidak terlihatnya dalam pemaparan visi misi terkait bagaimana mengembangkan PDAM ke depannya menjadi lebih besar. “Saya tidak lihat tadi di pemaparan itu bagai mana mereka bisa mengembang kan PDAM. Seharusnya mereka itu berpikir bukan hanya untuk lima tahun, melainkan 25 tahun ke depan,” ucapnya.

(rez/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X