METROPOLITAN - Aktivitas di area pengerjaan renovasi Masjid Agung pada Rabu (29/3) terhenti. Pembangunan tersebut rupanya tertunda karena tengah dilakukan audit prices oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat. Konsultan Pengawas Pembangunan Raja Agung mengaku Inspektorat menyetop pembangunan tersebut sejak 9 Maret. Belum dapat ditentukan hingga kapan, yang pasti menunggu hasil tes lab dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Litbangkim) Bandung.
Proses pengerjaan tahap satu yang harusnya rampung pada 21 Desember 2016, tidak terpenuhi oleh pihak kontraktor, sehingga diberlakukan adendum hingga 9 Maret. Padahal, sejak awal Inspektorat tidak menyetujui diberlakukan adendum. “Adendum dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bogor yang mengeluarkan, dari 22 Desember sampai 9 Maret,” jelas Agung.Namun, Ia mengatakan, meski telah diberlakukan adendum pengerjaannya tetap tak kunjung selesai. Agung sempat menanyakan mengenai keluarnya hasil tes lab, namun jawaban dari Inspektorat yaitu waktunya tidak bisa diprediksi. Bisa-bisa, pemeriksaannya memakan waktu sekitar dua bulan. “Kalau dua bulan itu menurut saya kelamaan. Sampai-sampai saya meminta izin mengerjakan yang depan dulu, jadi nanti dalam pengecekan litbangkim itu sudah menyatu. Tapi rupanya dia maun ya setop sampai di situ. Makanya proyek itu yang bagian belakang sudah di-blocking tapi yang depan belum.” paparnya.
Kemudian, menurutnya litbangkim masih belum menentukan metode pengecekannya. Pengecekan tersebut bisa dilakukan dengan per item dan secara sistem. “Kalau per item silakan saja tidak ada masalah, kalau secara sistem tidak bisa karena bagian depan belum di-blocking. Tapi kalau ngeceknya per item misalkan, balok sendiri, plat sendiri, ya mungkin tidak ada masalah, karena itu betonnya juga tipe k350,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Borris Darusman membenarkan pembangunannya disetop karena tengah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Provinsi. Karena, menurutnya anggaran pembangunan tahap pertama berasal dari bantuan provinsi. “Pembangunan Masjid Agung baru tahap pertama, sekarang sedang pelelangan Manajemen Kontruksi untuk tahap kedua,” terangnya.
(fad/b/ els/dit)