METROPOLITAN - Sebanyak 256.078 penduduk Kota Bogor hingga Maret 2017 masih belum ter-cover program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Syarif Hidayat menjelaskan, data tersebut berdasarkan catatan BPJS Kota Bogor yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menyukseskan program pemerintah pusat dalam menyelenggarakan program JKN.
Di Kota Bogor sampai pertengahan Maret 2017 jumlah warga yang tercatat sebagai peserta JKN sebanyak 727.982 jiwa atau 74 persen dari total warga Kota Bogor 984.060 jiwa. “Jadi ada 26 persen atau 256.078 jiwa warga Kota Bogor yang belum terdaftar sebagai peserta JKN. Ini menjadi kewajiban semua warga Kota Bogor pada akhir 2018 tuntas tercatat semua sebagai peserta JKN,” jelas Ade, belum lama ini. pihak agar berupaya mendorong
Ia menambahkan, bagi penduduk kategori tidak mampu, pemerintah mengambil alih tanggung jawab dalam hal pembayaran, di mana iurannya diambil dari dana APBN atau APBD. Program JKN yang telah berjalan di Indonesia umumnya, khususnya di Kota Bogor memiliki banyak manfaat bagi pembangunan pelayanan kesehatan, baik bagi kepentingan medis secara langsung maupun tidak langsung. ”Sebab, pelayanan yang diberikan program JKN hampir menyeluruh, mulai dari pencegahan (preventif), peningkatan, pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitasi), termasuk penyaluran obat dan penggunaan bahan medis,” jelasnya.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang Bogor Mahat Kusumadi menjelaskan, berdasarkan SK Menteri Sosial RI Nomor 351/HUK/2016, kuota untuk peserta PBI-JK (Penerima Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan) Kota Bogor sebanyak 255.932 jiwa. ”Dari jumlah tersebut yang terdaftar hanya mencapai 255.322 jiwa, di mana 1.254 jiwa peserta baru dan 3.099 Jiwa yang dinonaktifkan,” katanya.
Sebanyak 3.099 jiwa yang dinonaktifkan itu karena pesertanya ada yang meninggal dunia dan beralih ke peserta mandiri. Dengan demikian, masih tersisa kuota sebesar 621 jiwa dan diperuntukkan bagi bayi yang lahir pada 2017.
(sin/els/run)