Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Pemerintah Kota Bogor mengadakan pertemuan dalam agenda menyikapi berita hoax di Paseban Sri Baduga (Ruang Rapat I), Rabu (19/4). Acara yang dibuka Asisten Umum Sekretariat Daerah Kota Bogor Arif Budianto itu, dihadiri puluhan para insan humas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Hoax menjadi perbincangan hangat di media massa maupun media sosial belakangan ini. Sebab, dianggap meresahkan publik dengan informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Praktisi media sebagai pembicara, Nihrawati AS menjelaskan, akhir-akhir ini masyarakat sering disuguhkan dengan berbagai macam berita, baik melalui media sosial, media online maupun media massa. Di tengah arus informasi yang semakin cepat, ternyata membuat masyarakat semakin malas memperhatikan kebenaran sebuah berita.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya berita hoax/berita bohong, khususnya melalui media sosial. Untuk itu masyarakat harus diberikan pemahaman tentang tata cara mengantisipasi berita palsu tersebut. “Jika kita lihat berita harus dicek dan ricek, jangan mudah percaya dan harus tahu sumber beritanya. Sebab, media online dan media mainstream tidak akan menayangkan berita yang tidak jelas. Kebanyakan berita hoax beredar di media sosial yang memang susah dipertanggungjawabkan,” kata Nihrawati.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Sulhan yang juga mengikuti pertemuan dalam agenda menyikapi berita hoax menambahkan, pertemuan ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan pengelolaan informasi berita. Masyarakat dapat mengetahui karakteristik berita hoax. Misalnya seperti dari judulnya yang sudah bombastis dan berbau sara. Maka untuk mengantisipasinya jangan langsung percaya dengan adanya broadcast message serta ikut langsung menyebarkannya tanpa cek dan ricek terlebih dahulu. “Sebaliknya jika ada ralat dari berita bohong tersebut, kita juga harus menyebarkannya,” ujar Sulhan.
(gft/ram/run)