Senin, 22 Desember 2025

Ratusan Siswa SBR Kelola Sampah Sendiri

- Sabtu, 22 April 2017 | 08:14 WIB

METROPOLITAN - Wakil Wali Kota Bogor Usman Hariman memberi apresiasi terhadap upaya ratusan siswa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) Sekolah Bogor Raya (SBR) yang lebih dari lima tahun konsisten untuk menjaga lingkungan dan merawat alam dari kerusakan. ”Kami mengapresiasi upaya ratusan siswa TK dan SD SBR yang konsisten menjaga lingkungan, merawat alam sekitar dari kerusakan. Ini adalah contoh yang baik dan bisa menjadi inspirasi bagi warga Kota Bogor untuk mengikuti upaya anak-anak tersebut, ” kata Usmar.

Dia menjelaskan di Kota Bogor sendiri sebenarnya sudah ada badan pengelolaan sampah, bank sampah yang dipadukan dengan upaya masyarakat untuk mengelola lingkungan. ”Pemerintah Kota (Pemkot Bogor) gencar menyosialisasikan pentingnya masyarakat menjaga lingkungan, khususnya dalam mengelola sambah. Bahkan sampah bila dikelola dengan baik bisa menghasilkan uang,” ujarnya.

Pesatnya pembangunan di Kota Bogor dibarengi dengan pembangunan pemukiman perumahan, apartemen, hotel, dan bangunan lainnya menjadikan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bogor menyempit. Anggota DPRD Kota Bogor Herry Cahyono memandaskan, saat ini RTH di Kota Bogor kurang dari 30 persen. ”Maka itu gerakan penghijauan, penanaman pohon, daur ulang sampah dan upaya-upaya untuk merawat lingkungan mendesak dilakukan agar pencemaran lingkungan bisa diminimalkan,” ujarnya.

SBR dalam menyambut Hari Bumi Internasional yang jatuh pada 22 April ini menggelar berbagai acara untuk mengingatkan para siswa dan guru akan pentingnya merawat dan mencintai bumi. Ketua panitia acara, Anastasia Retno Ayu menjelaskan, acara yang rutin dilakukan ini untuk mengingatkan para siswa agar terus menjaga dan merawat bumi. ”Kami telah memiliki bank sampah sejak lama, juga telah mengolah sampah baik organik maupun nonorganik. Dari sampah-sampah tersebut para siswa diajarkan mendaur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat,” katanya.

Barang-barang bekas seperti kaleng, tisu, botol dan kaus didaur ulang oleh para siswa menjadi tempat pensil, tas belanja, mainan anak, dan berbagai barang bermanfaat lainnya. ”Sejak kecil anak terus diingatkan kalau ternyata sampah-sampah tersebut masih bisa bermanfaat, dan bila dikelola dengan baik tidak merusak lingkungan,” ujarnya.

Direktur SBR Adam Marra menambahkan, selain dikenalkan sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan daur ulang sampah, anak-anak juga dilatih disiplin untuk menghemat listrik, air, dan energi yang digunakan.”Listrik, air,energi lainnya juga barang-barang harus digunakan seperlunya. Inilah cara kita untuk mencintai bumi agar terhindar dari kerusakan,” tukasnya.

(bs/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X