Senin, 22 Desember 2025

KPPU Intai Pengusaha Daging Sapi Nakal

- Kamis, 27 April 2017 | 08:09 WIB

METROPOLITAN – Jelang bulan Ramadan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) siap menindak pelaku usaha komoditas yang memainkan harga demi meraup keuntungan besar. Khususnya pedagang daging sapi yang mengurangi suplai dagingnya ke pasar, sehingga harga daging sapi tersebut melonjak menjadi mahal. Ketua KPPU-RI Syarkawi Rauf mengatakan, jelang bulan puasa atau Idul Fitri, banyak pedagang komoditas khususnya daging sapi yang meraup keuntungan besar. Mereka mengurangi suplai daging sapi ke setiap pasar sehingga membuat harga daging tersebut menjadi lebih mahal. Sedangkan pada Idul Fitri, banyak masyarakat yang mengonsumsi kebutuhan tersebut. “Ini memang permaslahan klasik. Maka dari itu akan kita tindak tegas para pengusaha yang bermain tersebut,” ujarnya kepada Metropolitan. Selain itu, menurut Syarkawai, daging sapi untuk kualitas tertentu harganya tidak lebih dari Rp80 ribu per kilogram seperti yang telah ditetapkan pemerintah. Penetapan harga ini bisa dipenuhi karena realisasi impor untuk sapi bakalan yang rekomendasinya dikeluarkan Kementerian Pertanian 180 ribu ekor. Begitu juga dengan izin impor dari Kementerian Perdagangan daging beku mencapai 52 ribu ton. “Nah, semuanya sudah mencukupi sampai 20 April hingga Juni mendatang. Sehingga jika ada riak-riak kesulitan daging maka patut diduga ada permainan di feedloter-nya,” terangnya. KPPU juga mengaku akan menindak tegas para feedloter yang mengurangi suplai daging sapi tersebut. Menurut Syarkawi, di tahun ini pihaknya menindak 32 feedloter dan mendendanya sampai ratusan miliar. “Untuk tahun ini akan lebih tegas lagi kita. Bahkan kita akan minta kepada Kementerian Perdagangan atau Pertanian untuk mencabut izin usahanya atau izin impornya para feedloter yang mengatur permainan daging sapi tersebut,” paparnya. Sementara itu, Direktur Penindakan KPPU-RI Gopprera Panggabean menambahkan, tidak hanya daging sapi yang diatur ritme perdagangannya, beberapa komoditas lainnya pun diatur mulai dari cabai, beras, bawang, ayam dan beberapa yang lainnya. “Jelang Ramadan ini banyak sekali pengusaha yang nakal seperti itu. Maka dari itu kita mulai pantau dari sekarang,” katanya. (mam/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X