Senin, 22 Desember 2025

Proyek Tol Lampaui Target

- Sabtu, 20 Mei 2017 | 08:51 WIB

METROPOLITAN – Pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi II B (Kedungbadak- Yasmin) kini sudah masuk minggu ke-23 atau sudah 151 hari pengerjaan. Dalam pembangu­nan Tol BORR tersebut, PT Wijaya Karya (Wika) sebagai kontraktor sudah mulai memasang beton di atas jalan layang. Hal tersebut menandakan jalan yang akan menjadi pengurai kemacetan segera selesai.

Manajer Proyek Tol BORR Seksi II B PT Wika Ali Afandi mengatakan, memang saat ini pembangu­nan Tol BORR sudah melaku­kan pemasangan beton untuk bagian atas jalan layang. Hal itu walaupun belum semua beton tersebut dipasang ka­rena masih ada proses peng­ecoran. “Kita juga masih mela­kukan pengeboran di bebera­pa titik dan ada juga yang sudah dilakukan pengecoran sehingga beton-beton dapat dipasang,” ujarnya saat dihu­bungi Metropolitan.

Dalam proses pembangunan Tol BORR, pihaknya menemu­kan beberapa kendala. Di an­taranya ada utilitas saluran udara tegangan tinggi yang berada di depan Lotte Mart, utilitas saluran udara tegangan menengah serta saluran kabel tanam Jawa Bali yang ditanam 150 KPA. “Karena itu kita sering lakukan koordinasi dengan pihak PLN untuk mengatasai hal tersebut. Karena untuk ka­bel tanam yang 150 KPA ter­sebut, pas terkena posisi bore pile,” terangnya.

Ali juga tidak memungkiri ada beberapa dampak yang ditim­bulkan dari pembangunan tol tersebut, mulai dari kemacetan hingga debu yang menggang­gu para pengendara yang lewat. Namun, ia mengaku hal terse­but selalu diminimalisasi dengan adanya sejumlah pegawai yang ikut mengurai kemacetan serta jalan yang selalu disiram air agar tidak berdebu. “Kita upayakan agar segala dampak kita minimalisasi, sehingga tidak merugikan semua pihak,” pa­parnya.

Sementara itu, Humas PT Marga Sarana Jabar Feri Siregar menjelaskan, pekerjaan pada minggu ke-22 ini telah melam­paui target. Hal tersebut ter­bukti dari rencana pembangu­nan 16,7745 persen, namun realisasinya 16,8248 persen. Sehingga, ada deviasi 0,0503 persen. “Meskipun ada ken­dala seperti P.41 belum bisa dilaksanakan bore pile sehing­ga adanya mobilisasi alat bore pile harus meloncati titik P.41. Hal itu karena SUTM dan SKTM yang belum direlokasi sehing­ga pekerjaan rigid terhambat. Begitu juga utilitas yang men­ghambat pekerjaan bore pile dan rigid di Simpang Yasmin,” katanya.

 (mam/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X