Lebih dari seminggu Bus Unforgettable City Tour at Loveable City (Uncal) tak lagi jadi pajangan di Balai Kota Bogor. Bus yang menjadi kebanggaan Wali Kota Bogor Bima Arya ini mendadak raib setelah dinyatakan tak lulus tes Kementerian Perhubungan (Kemenhub). PANTAUAN Metropolitan, bus yang bercat biru tersebut mendadak hilang dari balai kota. Padahal sejumlah warga masih menanti kehadirannya. Mereka ingin menjajal bus wisata itu untuk berkeliling Kota Bogor. Namun pada kenyataannya bus tersebut belum dapat beroperasi karena gagal mendapatkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari pemerintah pusat. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihak Kemenhub memberi syarat bila Uncal ingin beroperasi harus dimodifikasi. ”Ya, memang harus mengikuti aturan. Dari Kemenhub sudah menghubungi saya. Harus ada beberapa perubahan terutama pada bentuk Uncal,” ujarnya. Bima mengaku proses untuk keluar izin pengoperasian bus Uncal ternyata memakan waktu cukup lama. Dari mulai uji kelayakan di Dinas Perhubungan Jawa Barat hingga proses di Kemenhub. “Ini lama sekali prosesnya di Kemenhub, jadi harus ada penyesuaian letak lampu pada bus dan pintu juga akan ada perubahan,” terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati mengungkapkan, perizinan bus Uncal memang sejak awal diurus Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT). Sambil menunggu proses perizinan di pusat, bus Uncal masih bisa beroperasi namun hanya untuk kalangan tertentu, seperti saat acara pertemuan kepala daerah pada 27 April lalu. “Bus Uncal bisa digunakan untuk kepentingan tertentu terutama membawa tamu penting yang datang ke Kota Bogor,” singkatnya. Terpisah, Kepala Koperasi PDJT Fajar Cahyana heran dengan gagalnya proses perizinan di Kemenhub. Menurut Fajar, saat menjalani sejumlah tes di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bus modifikasi tersebut sama sekali tak terkendala. Bahkan bus Uncal dinyatakan lolos uji teknis dan uji rancang, “Saya juga jadi bingung ini, di provinsi lulus di pusat nggak lulus. Hasil tes mengharuskan lampu dan pintunya diubah,” katanya. Bus Uncal sendiri diluncurkan tepat pada malam tahun baru di Tugu Kujang. Peluncuran bus berlangsung sangat meriah. Namun sejak bulan lalu, Fajar tak mengetahui keberadaan bus tersebut. ”Kalau dibawa lagi ke Bandung untuk diubah, yang tanggung jawab siapa? Kami yang akan menjalankan bus tersebut tidak pernah diajak bicara. Kalau saya sih jadi kasihan sama yang memberikannya, sudah memberikan bantuan tapi hingga saat ini bus masih belum jalan,” ujarnya. (mam/c/tib/els/dit)