METROPOLITAN - Tindak penodongan menggunakan senjata api (senpi) di wilayah Cibinong, Citeureup dan Cileungsi, belakangan ini ramai dibahas pengguna media sosial (medsos). Penodongan yang dilakukan saat malam hari ini dikabarkan tak mengenal korban. Dari kaum laki-laki hingga perempuan disikatnya.
Seperti yang disampaikan pengguna medsos IG dengan akun hryninjas_kumis, “Diimbau untuk lebih berhati-hati yang memiliki kendaraan atau barang2 berharga yang berada di sekitar cibinong citeureup cileungsi & sekitarnya. Kemarin malam hari kamis jam 22.30 saya bersama 2 orang teman sedang berada di kamurang (citeureup) didatangi pria tak dikenal,lalu di todong kurang lebih oleh 5 pelaku dengan menggunakan senjata api pistol”.
“Pelaku mengancam dengan menodongkan pistol ke arah kepala saya, kemudian pelaku berusaha membobol kendaraan bermotor saya. Namun, pelaku gagal membawa sepeda motor Kawasaki Ninja 250fi saya. Tetapi handphone empat unit, dompet beserta uang milik saya dan teman-teman berhasil dibawa kabur,” kata dia.
Menurutnya, kejadian ini bisa dikatakan sebagai aksi perampokan. Dengan dasar itu juga ia sengaja menyebarkan peristiwa ini untuk diinfokan kepada rekan-rekannya agar bisa dijadikan pelajaran dan dapat lebih berhati-hati. “Sengaja saya share biar semua lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, bulan Ramadan ini semakin banyak dan marak tingkat kriminalitas. Semoga tidak ada korban selanjutnya lagi,” ucap dia.
Dirinya pun tak lupa berucap syukur karena tak mengalami luka sedikit pun. Ia hanya berharap kejadian yang menimpanya tidak dialami orang-orang lainnya. “Alhamdulillah saya masih dilindungi Allah SWT dan sehat walafiat. Beruntung tidak ada luka serius,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan mengaku belum menerima laporan mengenai kejadian tersebut. Namun, ia pun tak menampik bahwa kejadian tersebut memang ada. Tetapi, lokasi kejadiannya berada di perbatasan Bogor-Depok. ”Belum ada laporan untuk itu. Kebanyakan terjadi di Cileungsi pas perbatasan dengan Depok,” kata Bimantoro.
Kendati demikian, Bimantoro mengimbau bagi masyarakat yang memang mengetahui ataupun menjadi korban penodongan, sebaiknya melapor kepada aparat kepolisian. ”Sebaiknya laporkan ke polsek terdekat,” saran dia.
Jika berbicara mengenai tren aksi penodongan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor saat Ramadan, jelas dia, memang kejadian seperti itu tak dipungkiri masih ada di wilayah Kabupaten Bogor. Namun pihak yang merekap ada di bagian Kabag Ops Polres Bogor. ”Kami belum tahu tren saat ini bagaimana. Kejadian itu ada saja di bulan Ramadan,” tutupnya.
(rez/b/els/run)