METROPOLITAN - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin terus menggaungkan makna Pancasila kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi umat muslim. Sejalan dengan agama di Indonesia jadi dasar pemahaman Pancasila yang diberikan Menag saat menghadiri pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan XI yang dilakukan di Gedung Tegar Beriman, Setda Kabupaten Bogor, kemarin. ”Pada hakikatnya, Pancasila merupakan rumusan untuk mewujudkan nilai agama dalam konteks berbangsa dan bernegara. Esensi Pancasila sangat religius dan agamis, sehingga tidak ada alasan mengatakan Pancasila tidak sejalan dengan agama,” kata Lukman.
Menurut Lukman, peningkatan kualitas keagamaan tercermin pada sikap perilaku yang baik, bermoral dan beretika. Sehingga warga negara Indonesia diharapkan semakin baik memahami atas hak dan kewajiban, patuh pada peraturan serta aktif dalam mewujudkan hubungan yang baik antara warga dan negara. “Karena apa, makna yang terkandung di tiap sila dan butirnya sangat religius dan agamis,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, ulama yang ada saat ini tantangannya berbeda dengan ulama yang ada pada masa lalu. Hari ini, Islam memerlukan ulama yang kuat untuk mengatasi masalah dan situasi di segala zaman. Dengan tujuan dapat menciptakan kondusivitas di wilayah yang rukun dan damai. ”Makanya saya mengajak para ulama bersama-sama menjaga kondusivitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar kita tidak diadu domba oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Lukman juga mengaku sangat mengapresiasi pendidikan kader ulama yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Sebab Kabupaten Bogor menjadi satu-satunya daerah yang ada di Jawa Barat yang menyelenggarakan pelatihan kader ulama, sertifikasi khatib dan pelatihan khatib. “Ini patut disyukuri karena tiap tahun dilaksanakan. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan di daerah lain dan dicontoh tidak hanya di Jawa Barat namun di setiap provinsi,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, pemberian penghargaan ini ditujukan karena dukungan para ulama selama ini kerap dijadikan motivasi bagi Pemkab Bogor untuk berkomitmen mewujudkan visi-misi dan penciri kabupaten termaju di Indonesia. “Apalagi motivasi yang diberikan menjadi sumber harapan bagi tetap tegaknya nilai agama yang membentengi akidah umat,” kata Nurhayanti.
Sedangkan untuk pemberian hasil kesepakatan Ijtima Ulama MUI Kabupaten Bogor, menurutnya, hal tersebut akan dijadikan bahan bagi kebijakan strategis Pemkab Bogor. Bagaimana pun, kata dia, ulama dan umaro harus menjadi kesatuan yang saling mendukung dan menguatkan dalam membangun masyarakat yang sejahtera. “Khususnya membangun masyarakat yang sejahtera dengan dilandasi nilai-nilai agama, kebaikan dan kemaslahatan hidup dunia dan ukhrowi,” tutupnya.
(rez/b/els/dit)