Senin, 22 Desember 2025

Menag Gaungkan Pancasila Di Hadapan Ulama Bogor

- Rabu, 14 Juni 2017 | 07:53 WIB

METROPOLITAN - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin terus menggaung­kan makna Pancasila kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi umat muslim. Sejalan dengan agama di Indonesia jadi dasar pema­haman Pancasila yang diberikan Me­nag saat menghadiri pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) ang­katan XI yang dilakukan di Gedung Tegar Beriman, Setda Kabupaten Bogor, kemarin. ”Pada hakikatnya, Pancasila merupakan rumusan untuk mewujudkan nilai agama dalam kon­teks berbangsa dan bernegara. Esen­si Pancasila sangat religius dan aga­mis, sehingga tidak ada alasan mengatakan Pancasila tidak sejalan dengan agama,” kata Lukman.

Menurut Lukman, peningka­tan kualitas keagamaan tercer­min pada sikap perilaku yang baik, bermoral dan beretika. Sehingga warga negara Indo­nesia diharapkan semakin baik memahami atas hak dan ke­wajiban, patuh pada peraturan serta aktif dalam mewujudkan hubungan yang baik antara warga dan negara. “Karena apa, makna yang terkandung di tiap sila dan butirnya sangat reli­gius dan agamis,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, ulama yang ada saat ini tantangannya berbeda dengan ulama yang ada pada masa lalu. Hari ini, Islam memerlukan ulama yang kuat untuk mengatasi masalah dan situasi di segala zaman. Dengan tujuan dapat mencip­takan kondusivitas di wilayah yang rukun dan damai. ”Ma­kanya saya mengajak para ulama bersama-sama menjaga kondusivitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar kita tidak diadu domba oleh orang-orang yang tidak ber­tanggung jawab,” jelasnya.

Lukman juga mengaku sang­at mengapresiasi pendidikan kader ulama yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor berkerja sama dengan Pemerintah Ka­bupaten (Pemkab) Bogor. Se­bab Kabupaten Bogor men­jadi satu-satunya daerah yang ada di Jawa Barat yang meny­elenggarakan pelatihan kader ulama, sertifikasi khatib dan pelatihan khatib. “Ini patut di­syukuri karena tiap tahun dilaks­anakan. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan di daerah lain dan dicontoh tidak hanya di Jawa Barat namun di setiap provinsi,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, pemberian penghargaan ini ditujukan karena dukungan para ulama selama ini kerap dijadikan motivasi bagi Pemkab Bogor untuk berkomitmen mewujudkan visi-misi dan pen­ciri kabupaten termaju di In­donesia. “Apalagi motivasi yang diberikan menjadi sumber harapan bagi tetap tegaknya nilai agama yang membentengi akidah umat,” kata Nurhayan­ti.

Sedangkan untuk pemberian hasil kesepakatan Ijtima Ulama MUI Kabupaten Bogor, men­urutnya, hal tersebut akan dija­dikan bahan bagi kebijakan strategis Pemkab Bogor. Bagai­mana pun, kata dia, ulama dan umaro harus menjadi kesatuan yang saling mendukung dan menguatkan dalam membangun masyarakat yang sejahtera. “Khu­susnya membangun masyarakat yang sejahtera dengan dilan­dasi nilai-nilai agama, kebaikan dan kemaslahatan hidup dunia dan ukhrowi,” tutupnya.

(rez/b/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X