METROPOLITAN - Sebentar lagi Lebaran tiba. Berbagai persiapan pun terus dimatangkan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) di Kabupaten Bogor. Menjaga Hari Raya Idul Fitri 1438 H berjalan dengan aman dan nyaman jadi prioritas yang akan dikedepankan. Kemarin (20/6), seluruh unsur yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kabupaten Bogor melaksanakan rapat koordinasi (rakor) di ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor.
Salah satu pembahasannya tentang larangan takbir keliling. Ketua MUI Kabupaten Bogor Ahmad Mukri Aji menyarankan masyarakat tidak melakukan takbir keliling pada saat malam takbir tiba. Sebaiknya, takbir ini difokuskan di masjid-masjid terdekat yang ada. “Sebaiknya di masjid saja. Khawatir bukan jadi kebaikan kalau dilakukan di jalanan,” kata Mukri.
Selain itu, rakor ini juga membahas terkait pengawasan harga sembako, makanan kedaluwarsa, peredaran daging yang tidak layak konsumsi, antisipasi kemacetan lalu lintas pada arus mudik dan arus balik Lebaran, kesiapsiagaan tenaga kesehatan serta antisipasi bencana alam. “Jadi rakor ini dilakukan untuk pengamanan hari raya dan mengetahui apa saja yang perlu diantisipasi sebelum dan sesudah memasuki Lebaran,” kata Bupati Bogor Nurhayanti.
Menurutnya, sejauh ini untuk sembako, makanan kedaluwarsa dan peredaran daging yang tidak layak konsumsi di Kabupaten Bogor tidak ditemukan dan terbilang aman. Namun demikian, seluruh jajaran yang ada di lingkup Pemak Bogor, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil menengah, PD Pasar Tohaga serta seluruh camat agar tetap waspada dengan cara melakukan pengawasan atau monitoring di lapangan. “Khususnya mengantisipasi kenaikan harga dan pengawasan makanan di warung atau toko, pasar tradisional serta minimarket yang menjual sembako,” ucapnya.
Nurhayanti juga mengaku akan memberikan pelayanan kepada para pemudik dengan cara menyiapkan posko pengamanan lalu lintas di tiap jalur rawan kemacetan. Di antaranya, di Simpang Gadog Ciawi, Pasar Ciawi, Pasar Caringin, Lido Cigombong, Citeureup, Gunungputri, Cileungsi, Jonggol, Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Leuwiliang, Parung, Bojonggede, Sukaraja serta Cibinong. “Jadi nantinya setiap posko ini akan ada pos kesehatan yang diberikan kepada para pemudik. Tim medis akan kita siapkan dari Dinkes. Untuk pelayanan dari RSUD akan disiapkan ambulans di beberapa titik,” akunya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky menuturkan, untuk pengamanan mudik Lebaran tahun ini pihaknya akan fokus kepada kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Karena berkaca kepada kejadian pada 2016 ada peningkatan yang signifikan terkait jumlah korban meninggal dunia dan luka berat dari tahun sebelumnya. “Makanya kita fokus kepada laka lantas. Kita juga akan meminta Polsek kampanye lalu lintas melalui papan pemberitahuan yang berisikan bahwa keselamatan perlu dijaga oleh masyarakat,” kata Dicky.
Saat Lebaran tiba, biasanya arus lalin yang signifikan meningkat terjadi di wilayah yang menghubungkan Bogor menuju Cianjur dan Bogor menuju Sukabumi. Sehingga, kedua jalur inilah yang akan diantisipasi semua stakeholder untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Mobilitas cukup tinggi sehingga perlu diantisipasi. Kita juga akan melibatkan ormas kepemudaan dan ormas Islam untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” ujar Kapolres.
(rez/b/els/dit)