Senin, 22 Desember 2025

Bertugas 9 Bulan, Tiap Anggota Dilatih juga Jadi Guru

- Sabtu, 11 November 2017 | 07:53 WIB

-

METROPOLITAN –  SEBANYAK 450 anggota pasukan Yonif 315 Garuda tinggal menunggu waktu diberangkatkan ke daerah perbatasan. Jika tidak ada perubahan, keberangkatan Yonif 315 Garuda ke daerah perbatasan Papua dan Papua Nugini akan dilakukan akhir bulan ini.

Komandan Korem 061/Su­ryakancana Kolonel Inf Mirza Agus, mengatakan, tahapan persiapan sudah dirampung­kan, mulai dari Februari hing­ga 9 November diperiksa langs­ung oleh Asisten Operasi Panglima TNI juga Staff Mabes TNI. “Hasil pengecekan terakhir, Yonif 315 Garuda siap untuk ditugaskan ke daerah perba­tasan,” katanya usai acara Si­laturahmi Pangdam III/SLW, Mayjen TNI M. Herindra di Korem 061/Suryakancana, kemarin.

Penugasan tersebut, lanjut Mirza, meliputi kesiapan ma­teri, personel dan kesiapan perlengkapan lain seperti latihan yang telah dilakukan, hingga seluruhnya dicek dan dinyatakan siap. ”Dengan pernyataan kesiapan itu, ar­tinya kami tinggal menunggu waktu pemberangkatan Yonif 315 Garuda. Jumlahnya ada 450 orang, 75 persen ang­gota organik dari Yonif 315, dan 25 persen dari jajaran Kodam 3 Siliwangi,” sambung­nya.

Kemudian, jelas Mirza, penu­gasan itu akan memakan waktu sekitar sembiulan bulan untuk menggantikan pasukan dari 503 Kostrad. Dari segi kompetensi, Mirza menyatakan semuanya sudah siap. ”Tar­getnya, dari patok perbatasan masih ada dua yang belum clear. Harapannya, dengan keberadaan Yonif 315 Garuda ini bisa menyosialisasikan sampai dua patok itu bisa clear. Selain, tidak ada patok-patok yang hilang atau bergeser,” bebernya.

Danyonif 315/Grd Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani menam­bahkan, setelah diperiksa ke­siapan operasi dari tingkat Kodam, tingkat angkatan darat juga tingkat Mabes TNI, Bata­lyon Satgas Yonif 315 Garuda dinyatakan siap berangkat, di minggu keempat November ini bersama Batalyon Yonif 323 raider dan 500 raider dari Bra­wijaya. ”Untuk kemampuan dari bidang secara hukum, tempur, sosial budaya, baik antropologi, demografi masy­arakat setempat sudah dibu­kakan, termasuk mengatasi permasalahan baik dari ekster­nal maupun internal, sehing­ga kami dinyatakan siap,” tu­turnya.

Rendra menambahkan, di­dalamnya termasuk menganti­sipasi gerakan-gerakan sepa­ratis dengan bekal kemam­puan tempur. “Sudah dilatih, bagaimana cara mengatasi kesulitan di sana. Selain fung­si tempur, juga dibekali kemam­puan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, teru­tama di perbatasan. Serta, dibekali kemampuan menga­jar di sekolah-sekolah, yang bekerjasama dengan Dinas Pendidkan (Disdik) Kota Bogor,” tuntasnya.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X