METROPOLITAN - Sebanyak 30.000 blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) yang dikirim Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor hanya mencukupi kebutuhan cetak tahun lalu. Sehingga masih menyisakan 240.000 KTP-el lagi.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Bogor Oetje Subagdja mengatakan, dengan pemberian 30.000 blanko dari mendagri ditargetkan harus tuntas mencetak KTP-el selama 15 hari. Sebanyak 30.000 blanko KTP-el itu datang pada awal November dan beberapa hari ke depan blanko ini akan habis. Selama ini kemampuan cetak di Disdukcapil Kabupaten Bogor dalam sehari sebanyak 2.000 KTP-el.
”Setelah 30.000 blanko tercetak menjadi KTP-el, kami akan berkoordinasi dengan Kemendagri untuk mendapatkan tambahan blanko, karena pengiriman blanko juga sesuai dengan permintaan di daerah,” ujar Oetje
Oetje menjelaskan, pencetakan KTP-el yang diutamakan berdasarkan Print Ready Record (PRR), di mana masyarakat yang sudah melakukan perekaman KTP-el dan belum pernah sama sekali mendapatkan akan menjadi prioritas.
Setelah itu, lanjut dia, pencetakan yang KTP perbaikan. Itu pun sesuai arahan dari Kemendagri. Untuk proses pencetakan sesuai permintaan di kecamatan, sebab seluruh proses perekaman KTP-el sudah diserahkan ke tingkat kecamatan. ”Dari 2014 masih menyisakan 240.000 KTP-el. Dengan kiriman blanko KTP-el secara bertahap, kami yakin sebelum pemilu target 100 persen warga ber KTP-el bisa terwujud,” harapanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Identitas Penduduk Disdukcapil Kabupaten Bogor Indah Handayani menambahkan, pihaknya mengejar target hingga di setiap kecamatan bekerja melebihi jam operasional bahkan tetap melakukan perekaman pada akhir pekan. Setiap minggu rata-rata setiap kecamatan mengirimkan data perekaman sekitar 500 warga ke kantor Disdukcapil untuk segera dicetak. ”Blanko yang dikirim itu paling cuma satu minggu juga habis, karena kami ada 10 mesin cetak di sini yang beroperasi,” tukasnya.
(ads/b/els/py)