Senin, 22 Desember 2025

Proyek RSUD dan Masjid Agung Bikin Silpa Makin Bengkak

- Rabu, 29 November 2017 | 14:43 WIB

-

METROPOLITAN – Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mem­prediksi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2017 Kota Bogor naik 20 persen dibandingkan 2016. Sebab, ada beberapa proyek dengan anggaran besar yang gagal ter­laksana tahun ini. “Silpa negatif bakal mendominasi Laporan Ke­terangan Pertanggungjawaban (LKPj) kepada DPRD usai tahun  anggaran. Soal SILPA sangat tinggi karena ada beberapa pekerjaan fisik yang tidak terserap karena gagal lelang se­perti di RSUD Kota Bogor dan Masjid Agung,” katanya, ke­marin. ­

Pria 54 tahun ini memapar­kan, akan jadi masalah di ke­mudian hari bila dipaksakan untuk diserap, Pasalnya, SKPD baru memasukkan berkas le­lang pada tengah tahun ang­garan, sehingga saat dilakukan lelang ulang, waktu yang ter­sisa tidak mencukupi. ”Seba­gian besar, memasukkan ber­kas lelangnya itu lambat. Jadi, saat terjadi gagal lelang, ya tidak bisa dilelang ulang. Kami ingin mendapatkan penyedia jasa yang benar-benar bagus. Bukan asal terserap atau di­kerjakan saja,” ungkapnya.

Ke depannya, Usmar meng­inginkan pekerjaan-pekerjaan di tahun 2018 direncanakan dengan maksimal, agar bisa menekan SILPA. ”Kalau SILPA hasil efisiensi lelang, ya oke lah. Tapi kalau tidak terserap, itu yang masalah. Apalagi kalau anggaran berasal dari pusat, bisa-bisa kita tidak diberi lagi. Misalnya, Pembangunan Tahap Kedua 300 ruang inap kelas tiga RSUD Kota Bogor, nilainya Rp72,2 miliar, Masjid Agung Rp48,8 miliar. Keduanya saja sudah Rp121 miliar. Belum yang lain­nya. Ini harus jadi evaluasi besar supaya pekerjaan fisik terserap maksimal,” tandasnya.

Pada 2016, Pemkot Bogor mencatat SILPA sebesar Rp309,4 miliar dari total belanja daerah Rp2,4 triliun. Jika diprediksi naik 20 persen, maka SILPA 2017 yaitu sekitar Rp360 mi­liar atau sekitar 15 persen dari total APBD 2017, Rp2,4 triliun. Secara keseluruhan, terdapat 7 paket senilai Rp 125,1 miliar yang mengalami gagal lelang. Yakni pembangunan tahap kedua 300 ruang inap kelas tiga RSUD Rp72,2 miliar, revitalisasi SDN Cibeureum 2 Rp1 miliar, Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya Bogor Rp702,7 juta, Pemagaran Ge­dung Utara Shelter TK Motekar Rp600 juta, Pembangunan Septic Tank Individu Rp772 juta, Optimalisasi Infrastruktur Air Minum di Kecamatan Tanah Sareal dan Bogor Utara Rp429 juta dan Pembangunan Masjid Agung Bogor Rp48,8 miliar. Dengan total gagal lelang se­nilai Rp125,1 miliar.

Sementara Kepala Subba­gian Pengadaan Barang Setda Kota Bogor Aryamehr Khom­sa menyatakan, tahun ini, pemkot memiliki 200 paket pekerjaan yang dilelang dengan nilai total Rp287,8 miliar, dengan target efisiensi sepuluh per­sendari total keseluruhan ang­garan. Dia menambahkan, paket-paket pekerjaan dinya­takan gagal lelang karena tidak lolos pada tahap evaluasi tek­nis. ”Karena kami sebagai Penyelenggara lelang juga. Harus hati-hati. Kalau memang tidak layak ya tidak dimenang­kan,” pungkasnya.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X