METROPOLITAN - Di penghujung 2017, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor yakin penyerapan dana desa maupun alokasi dana desa terserap hingga 100 persen seperti tahun lalu. Kepala DPMD Kabupaten Bogor Deni Ardiyana menuturkan, DPMD bersama kecamatan dan pendamping desa trus memonitor pengelontoran Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD) yang dikucurkan pemerintah pusat ke desa. Sehingga anggaran dana desa sebesar Rp280 miliar maupun alokasi dana desa sebesar Rp260 miliar di Kabupaten Bogor pada tahun 2017 terserap 100 persen, tidak terjadi silpa.
Terserapnya DD dan ADD seratus persen oleh desa tak lepas bantuan dari kecamatan, pendamping dana desa, Badan Pemberdayaan Desa (PBD) maupun masyarakat yang turut membantu mengawasi dan mengawal bantuan dana desa dan alokasi dana desa agar sesuai peruntukan dan tertib laporan. “Desa lainnya yang belum menyerahkan laporan keungannya kami tunggu hingga 28 Desember. Kami percepat tutup bukunya ini karena butuh waktu kliring dari BRI ke BJB," terangnya.
Kepala Bidang Ekonomi dan Pendapatan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor Tika Jatnika menambahkan, jika desa belum menyelesaikan laporan DD, sesuai dengan aturan DPMD tidak akan mencairkan lagi anggaran selajutnya sampai pelaporannya selesai. “Sampai 6 Desember 2017, dari 416 desa se-Kabupaten Bogor yang sudah melaporkan ADD baru 388 desa sisa 28 desa lagi, sedangkan DD baru ada 353 desa sisa 63 desa lagi,”ujarnya.
Ia menambahkan, masih adanya desa yang belum mengerti pelaporan ADD atau pun ADD, itu merupakan dinamika proses pembelajaran. Guna mengatasi permasalahan tersebut, DPMD terus melakukan pembinaan dari mulai bagaimana menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), mengelola dana sesuai kebutuhan hingga pelaporan pertanggung jawaban melalui Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).
Dengan Siskeudes ini selain memudahkan Pemerintah Desa dalam menyusun laporan juga berhasil mengefektifkan anggaran karena mereka dituntut transparan dalam mengelola anggaran dan terhitung dalam satu tahun DPMD sudah empat kali melakukan pembinaan atau bimtek. “Semuanya masih dalam proses, kita trus melakukan pembinaan dan peningkatan kafasitas ke desa-desa,”katanya.
Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti juga yakin semakin tahun penggunaan DD maupun ADD di Bumi Tegar Beriman semakin baik seiring semakin baiknya pemahaman pemerintah desa tentang teknis pencairan dan juga laporan. "Kita harapkan penggunaan dan laporan keuangan penggunaan dana desa maupun alokasi dana desa semakin baik seiring terus disempurnakannya petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," singkat Nurhayanti.
Terpisah, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Budiarso Teguh Widodo mengatakan, laporan keuangan dan pengunaan dana desanya merupakan yang terbaik di tingkat Provinsi Jawa Barat. "Penggunaan dana desa atau alokasi dana desa di Kabupaten Bogor merupakan salah satu yang terbaik di Provinsi Jawa Barat, pencapaian prestasi ini harus disempurnakan dengan baiknya laporan keuangan," pungkasnya.
(ads/b/els)