METROPOLITAN - Menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor melakukan persiapan dan pembenahan di beberapa titik rawan kemacetan di Kota Hujan. Salah satunya arus kendaraan di sekitar Sistem Satu Arah (SSA) alias seputaran Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bogor Theo Patrocinio Freitas mengatakan, dari mapping yang sudah dilakukan ada beberapa kendala di beberapa titik rawan yang mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas di SSA saat liburan akhir tahun. Di antaranya penyempitan jalan dan arus lalu lintas di jalan pendukung sekitar SSA.
“Penyempitan jalan alias bottle neck di beberapa titik seperti di jembatan Jalan Otista, perlintasan rel kereta api di BTM-Empang. Belum lagi crossing kendaraan seperti misalnya di Jalan Kapten Muslihat, itu semua berimbas pada kelancaran di jalur SSA,” katanya.
Selain itu, sambung Theo, kelancaran di jalur pendukung sekitar SSA juga perlu mendapat perhatian karena akan berimbas pada arus kendaraan di SSA. Apalagi, banyak pedagang dan parkir di sekitar jalan tersebut yang membuat jalan makin padat. “Misalnya di Jalan Dewi Sartika atau Gedong Sawah, sebab jadi alternatif jalan pendukung SSA. Kalau krodit juga akan berimbas nantinya ke SSA,” ujarnya.
Pihaknya juga akan mengawasi kendaraan yang parkir di seputar SSA, karena menjadi penyebab kemacetan. Sebetulnya secara aturan tidak boleh ada parkir di beberapa titik seperti di depan SMPN 1 dan Regina Pacis. Namun karena minimnya lokasi parkir di sekitar Kebun Raya, pihaknya mengalami kesulitan dalam mengatur lalu lintas.
“Ketika kami akan menegur mereka yang parkir di jalanan pasti beralasan di mana lagi mereka harus parkir. Nah itu juga jadi bahan evaluasi buat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, untuk menyediakan kantong parkir di seputaran Kebun Raya agar arus kendaraan tidak tersendat karena perparkiran,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sarana Prasarana Dishub Kota Bogor Yudi Wahyudin menjelaskan, untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di seputaran SSA, pihaknya sudah merencanakan berbagai tindakan. Beberapa di antaranya menempatkan pos-pos di beberapa lokasi rawan kepadatan kendaraan. Pada pos tersebut akan disiapkan 15-18 personel dishub untuk mengatur lalu lintas.
“Total, ada 150 personel akan kami turunkan di berbagai pos. Ada tujuh pos yang akan kami siapkan untuk membantu kelancaran yakni di Jalan Muslihat sampai Paledang, Suryakencana, Jalan Juanda, BTM, Sholeh Iskandar sampai Yasmin, jalan KS Tubun Pomad, dan di Jalan Siliwangi. Tentu fokus utama ada di sekitaran Kebun Raya Bogor alias jalur SSA, karena banyak kegiatan dan rumah ibadah,” pungkasnya. (ryn/b/els/py)