Senin, 22 Desember 2025

Gaet 100 Pelanggan Baru, Biaya Pasang Bisa Dicicil

- Kamis, 21 Desember 2017 | 13:12 WIB

-

PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan terus meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan di Kota Bogor. Dari catatan PDAM, baru sekitar 88 persen warga Kota Hujan yang menjadi pelanggan dan menyisa­kan 26 ribu yang masih belum terjaring. PDAM Tirta Pakuan pun menggelar program open table, di Kelurahan Balumbangjaya Kecamatan Bogor Barat, kemarin.

Laporan: Ryan Muttaqien

DIREKTUR Teknik PDAM Tirta Pakuan Syaban Mau­lana menerangkan, open table ini jadi agenda marke­ting PDAM untuk menjaring Sambungan Rumah (SR) baru. Menurutnya, sebelum di Ba­lumbangjaya, program Open Table ini sudah lakukan di Kelurahan Sindangsari Ke­camatan Bogor Selatan, be­berapa waktu lalu. “Ada 100 pelanggan pertama di kelu­rahan ini (Balumbangjaya, red) langsung terjaring. Selain langsung pasang di tempat, pada program ini juga me­reka bisa mencicil biaya pendaftaran dan pemasangan sebesar Rp1,4 juta, sebanyak sepuluh kali. Semua akan langsung dikerjakan hari ini (kemarin, red), dan mudah-mudahan dalam waktu dua hari sudah rampung semua,” katanya saat ditemui Metro­politan, kemarin.

Syaban melanjutkan, program ini juga untuk mendekatkan dan memudahkan pelayanan ke­pada masyarakat. “Jadi masy­arakat tidak perlu datang ke kantor. Ini kan bagian dari men­dekatkan dan memaksimalkan pelayanan. Di Balumbangjaya ini, tepatnya di RW 11 dan 12, yang sudah daftar 70, semen­tara potensi rumahnya sekitar 450. Nah sekarang tinggal ba­gaimana kemampuan pelang­gan yang mau pasang pelaya­nan. Kan sudah berusaha masang pipanya disini, dan membuka cicilan, berharap masyarakat mau menjadi pe­langgan PDAM,” tandasnya.

Bertambahnya jumlah pe­langgan, sambung Syaban, tidak membuat beban aliran air semakin berat, karena akan terbantu dengan optimalisasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dekeng yang saat ini sedang berjalan, dan akan menambah kapasitas hingga 300 liter per detik. ”Mudah-mudahan Fe­bruari nanti sudah jalan. Dengan kekuatan 2200 yang ada sekarang selalu ada ma­salah, padahal Bogor kota hujan, tapi air selalu susah, karena kita ini pengolahan, kalau banyak lumpur banyak sampah, debit ikut berkurang. Program Open Table ini juga, warga jadi tahu perihal optima­lisasi IPA Dekeng, bagaimana cara kerja, dan bagaimana proses air bisa sampai kerumah,” tutupnya. (ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X