METROPOLITAN – Sekitar 3.000 ulama di Kabupaten Bogor berkomitmen membantu pemerintah dalam menjaga ketertiban, keamanan dan kondusivitas warga Kabupaten Bogor, khususnya selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berlangsung.
Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, kebersamaan adalah kekuatan. Sebab, hanya dengan persatuan maka perjuangan akan mencapai tujuan. Sebagai bangsa yang bersatu sudah menjadi kewajiban manusia untuk saling menjaga dan tidak menyakiti meski perbedaan agama, pandangan hidup, paham politik dan status sosial. “Persatuan dan kesatuan bangsa adalah untuk menyelaraskan perbedaan dan hidup damai dalam bingkai NKRI,” ujarnya dalam wisuda Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan XI dan Pendidikan Dasar Ulama (PDU) angkatan II MUI Kabupaten Bogor di gedung Tegar Beriman Cibinong, kemarin.
Ia menambahkan, MUI telah membekali peserta pendidikan dengan sikap dakwah yang moderat, toleran dan menyejukkan tanpa ujaran-ujaran kebencian atau menggiring opini publik ke arah perpecahan. Sehingga para alumni PKI dan PDU harus mampu turun di masyarakat dengan metode dakwah yang paling aktual dan menyentuh umat dengan pemahaman yang sama tentang aspek-aspek kekinian.
“Mereka (alumni, red) juga harus memiliki kemampuan berorganisasi yang memadai agar gerakan dakwahnya terukur, terstruktur dan masif,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, Polres Bogor berupaya menekan deradikalisasi dan ujaran kebencian yang sangat marak saat ini. Sehingga melalui dai-dai muda berbakat dan berintegritas dalam dakwah diharapkan dapat menangkal informasi yang tak benar atau hoax.
“Yang diujikan itu bagaimana dakwah strategi menghadapi hoax dan gibah, maraknya intoleransi SARA serta memberikan solusi dengan mengambil Alquran dan hadis sebagai pedoman,” pungkasnya.(ads/b/els/py)