Setelah lima tahun tidak menggelar pameran, pelukis aliran naturalis Kota Bogor, Yan Mulyana memamerkan 40 lukisan dalam pameran bertajuk Menembus Batas Lukis Naturalis, di Lippo Mall Keboen Raya, Jalan Pajajaran, akhir pekan lalu. Pameran yang digagas Dapur Pelukis Bogor dan Yayasan Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Merdeka Bogor bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) ini digelar hingga 31 Januari mendatang.
Laporan: Ryan Muttaqien
Yan menuturkan, lukisan-lukisan yang dipajang menjadi rangkuman dari perjalanan berkarya lebih dari 40 tahun di dunia seni rupa. Sebagian besar lukisan bercerita tentang pahit manisnya kehidupan, khususnya di Kota Bogor. “Makna berkarya itu kan tidak ada akhirnya, tidak ada puasnya. Semua lukisan ini jadi bukti perjalanan mencari jati diri, dan dengan tema naturalis, yang berarti dekat dengan dengan lingkungan, dengan kehidupan,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Dari lukisan yang dipajang, sambungnya, semua punya tingkat kesulitan yang hampir sama, karena lukisan naturalis yang baik tergantung hasil imajinasi dan hati. “Lukisan naturalis harus konek antara hati dan pikiran. Baru lah akan keluar karya yang memuaskan,” ujarnya.
Di bagian lain, Ketua Yayasan KPJ Merdeka Bogor Rizal mengatakan, acara ini diharapkan menjadi pionir pameran serupa, dan penyemangat pelukis lain untuk bisa berkarya lebih baik. “Tentu harus didukung pemerintah, supaya ada tempat, ada wadah, untuk 'pamer' karya,” ucapnya.
Sementara Wakil Wali Kota Usmar Hariman berpendapat dengan adanya pameran lukisan di awal tahun, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Kota Bogor. “Awal tahun kan biasanya sulit, karena menyesuaikan anggaran, namun kali ini dengan kerja sama yang baik antara KPJ, Disparbud,dan pihak Lippo Mall, bisa terselenggara pameran ini, tentu menarik wisatawan yang banyak datang ke Kota Hujan di tiap weekend di awal tahun ini.” tandasnya.
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, melalui pameran dengan tema naturalis ini, bisa jadi kajian tersendiri bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menghadapi persoalan kota. Di bawah binaan KPJ, menjadi wadah yang baik bagi para pegiat seni di Kota Hujan.
“Ini kan jadi salah satu bentuk keprihatinan pelukis terhadap lingkungan, nah para penikmat lukisan diajak untuk berimajinasi membayangkan kehidupan, jadi kajian menarik unuk pemkot, supaya tidak melakukan sesuatu yang sifatnya negatif,” sambungnya.
Usmar pun mengapresiasi KPJ yang penuh semagat menggelar pameran seperti ini, “kedepannya, melalui kerja sama dengan Disparbud, banyak kegiatan seni yang punya kesamaan benang merah, demi kemajuan Kota Bogor” tuntasnya. (ryn/b/els)