Senin, 22 Desember 2025

Melly Goeslaw Ajak Siswa Al Azhar Cibinong Peduli Palestina

- Senin, 22 Januari 2018 | 10:28 WIB

-

METROPOLITAN –  Dik Doank dan Melly Goeslaw meramaikan kegiatan bakti sosial & Live Concert Kemanusiaan Peduli Palestina dan Rohingya. Acara ini digelar Sekolah Al-Azhar Syifa Budi Cibinong di Lapangan Sekolah Al-Azhar Syifa Budi Cibinong, kemarin. Ketua Pelaksana kegiatan Winda Zainuddin menuturkan, ada dua kegiatan yang diselenggarakan, yakni khitanan massal yang ketujuh kalinya dengan target 50 anak yatim dan dhuafa berusia 6-12 tahun yang tinggal di sekitar sekolah. Sedangkan kegiatan live concert baru pertama kali diselenggarakan dengan mengusung tema konser kemanusiaan peduli Palestina dan Rohingya. “Konser Kemanusiaan Peduli Rohingya Palestine ini kita mengumpulkan donasi untuk disalurkan langsung oleh Sahabat Palestine Memanggil dan Qupro Indonesia,” ujarnya .

Ia melanjutkan, pemberian donasi dilakukan dalam bentuk pelelangan. Angka dimulai dari Rp50 juta dan diakhiri Rp1 juta. Sebenarnya mereka yang ingin menyumbang tidak harus dilakukan pada saat itu juga. Panitia hanya mendorong komitmen ketika memiliki rezeki lebih untuk menyumbangkan donasinya. Sehingga waktu pelunasan tidak terbatas. “Pelelangan itu bentuknya sebagai komitmen artinya ketika memiliki rejeki lebih bisa disumbangkan. Kalau ingin menyumbang lebih dari komitmen yang telah dibuat itu juga sangat boleh menyumbang kembali,”bebernya.

Berdasarkan rekap data sementara, sambungnya. donasi yang terkumpul mencapai Rp428.082.200. Ia berharap banyak saudara-saudara muslim khususnya di Palestina dan Rohingya dapat terbantu. Sebab mereka sangat membutuhkan sekali uluran tangan kita. “Untuk anak-anak kita agar bisa lebih terbangun lagi jiwa sosialnya, jiwa kemanusiaannya dan jiwa berbaginya,” imbuhnya.

Bintang Tamu acara Melly Goeslaw mengaku sangat bahagia. Karena banyak sekali yang ingin melakukan hal-hal baik. Ia yang telah melihat langsung bagaimana keadaan pengungsian yang tak jauh dari Suriah merasa prihatin. Sebab yang menjadi perhatian adalah anak-anak yang kehilangan orang tuanya, baik yang berperang atau tak bisa menyelamatkan diri. “Di tempat pengungsian itu menerima bantuan yang datang dari seluruh dunia, namun yang mengkhawatirkan trauma yang besar melanda anak-anak sebab mereka sulit didekati dan diajak bicara,” katanya.

Dengan melihat peristiwa tersebut, hikmah yang dapat diambil olehnya ada bersyukur bisa tinggal di Indonesia. Sebab bagaimanapun keadaan disini jauh lebih baik dari sana. Dirinya berharap donasi yang terkumpul bisa merampungkan keinginan Indonesia untuk membangun rumah sakit. Sehingga dokter yang ingin menjadi sukarelawan bisa diberangkatkan. “Karena kadang bantuan yang kita kirim tiba-tiba di jalan tidak selamat seperti terkena bom dan sebagainya, memang keadaan di sana seperti itu dan kita tidak tahu sampai kapan berakhir,” pungkasnya.

(ads/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X