Senin, 22 Desember 2025

Pengadaan Alat Medis Canggih hingga Bangun Jaringan IT

- Rabu, 28 Februari 2018 | 10:36 WIB

-
Berobat tak perlu ke luar negeri lagi. Perusahaan asal Amerika Serikat Stern Resource (SR) Group kini menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Marzoeki Mahdi, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor dalam pengadaan alat kesehatan yang canggih.

 Laporan: Ryan Muttaqien

 Wakil CEO SR Group Carl E Bolch menjelaskan, sebagai perusahaan yang konsentrasi di bidang kesehatan, pihaknya menilai Indonesia sebagai tempat yang bagus untuk berinvestasi. Mengingat, salah satu problem besar dari dunia kesehatan di Indonesia, yakni kualitas sarana prasarana dan pelayanan medik yang modern serta lebih canggih. Sehingga, sambung Carl, masyarakat Indonesia memiliki pola pikir jika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik, harus ke RS luar negeri.

“Banyak RS kurang mampu menyediakan alat-alat kesehatan dan sistem pengobatan canggih, sehingga banyak orang harus ke luar negeri untuk dapat pelayanan tersebut. Kerja sama yang sedang kami upayakan untuk terwujud, salah satunya dengan RS Marzoeki Mahdi, untuk mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan lokal yang baik,” katanya saat ditemui Metropolitan, usai pertemuan di Ruang Rapat Kantor Pelayananan Administrasi RS Marzoeki Mahdi, kemarin.

Kota Bogor, kata Bolch, menjadi salah satu lokasi dari berbagai kota di Indonesia, yang dikunjungi, dan dijajal kemungkinan kerjasama di bidang kesehatan. Beberapa hari kedepan, lanjut Bolch, masih akan mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan lainnya, untuk mendapatkan garis besar, tentang kebutuhan dan kekurangan fasilitas kesehatan di Indonesia. “Cita-cita besarnya, kami ingin kerjasama dengan 100 fasilitas kesehatan. Agar nantinya, tidak perlu repot-repot ke luar negeri, untuk mendapatkan penanganan medis,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama RS Marzoeki Mahdi Bambang Eko menerangkan, ada beberapa kekurangan di RS yang diharapkan bisa dilengkapi berkat adanya kerjasama dengan swasta ini. Diantaranya, pengadaan bangunan terpadu satu atap untuk pelayanan rawat inap dan rawat jalan, serta alat-alat kesehatan yang lebih canggih, untuk pemeriksaan dan tata laksana nonobat. “Yang ditawarkan diantaranya bidang sarana prasarana medik, yang memang tidak ada disini, bisa mereka fasilitasi dengan metode kerjasama,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Bambang, RS Marzoeki Mahdi pun perlu membangun jaringan Informasi Teknologi (IT), yang terintegrasi untuk seluruh pelayanan medik di RS. “Sebetulnya banyak yang bisa difasilitasi, tapi ada beberapa yang masuk prioritas. Tentu dengan seizin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan akan kami laporkan (pertemuan ini). Sebab, RS ini kan milik Kemenkes,” ungkapnya.

Bambang menambahkan, pihaknya akan melaporkan pertemuan ini dengan Kemenkes dan Kemenkeu, untuk meneruskan apa yang ditawarkan dan apa saja yang menjadi harapan RS Marzoeki Mardi, untuk diwujudkan dalam kerjasama nantinya. “Kerjasama ini jadi solusi, untuk mengefisienkan pengeluaran operasional, pelayanan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Kemudian, pelayanan yang lebih terjamin dan harapannya, kesembuhan pasien menjadi lebih cepat,” tuntasnya.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X