Senin, 22 Desember 2025

Transmart Berpotensi Ganggu Pasokan Air PDAM

- Selasa, 3 April 2018 | 10:01 WIB

-

Terungkap, lahan yang akan digunakan sebagai jalan masuk Transmart menuju Perumahan Pakuan pisisinya berada di permukaan pipa saluran air PDAM Tirta Pakuan. Pipa tersebut berada dilahan seluas 800 meter persegi milik PDAM Tirta Pakuan, memiliki kapasitas menyalurkan air lebih dari 1500 liter perdetik. Jika pipa bermaterialkan baja itu terganggu, maka lebih dari 80 persen pelanggan PDAM dipastikan akan mengalami kesulitan pasokan air.

Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Deni Surya Senjaya, menjelaskan bahwa lahan tersbut merupakan milik PDAM Tirta Pakuan seluas kurang lebih 800 meterpersegi. Disitu terdapat dua pipa berukuran besar dengan panjang kurang lebih 10 meter, berdiameter 1000 milimeter. Pipa berfungsi untuk mengalirkan debit air 1000 liter perdetik dari IPA Dekeng. Sedangkan pipa satunya lagi merupakan pipa Cast Iron Cement Linning (CICL), berdiamter 700 milimeter. “Pipa ini dapat mengalirkan 500 liter perdetik debit air, dari IPA Cipaku,” kata Deni.

Pria yang juga Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Bogor ini menambahkan, lahan tersebut tidak bisa digunakan untuk beban berat. Ia mencontohkan bangunan tinggi atau jalan yang punya beban kendaraan berat. “Tidak boleh ada beban tekanan vertikal yang tinggi, pipa bisa retak, sangat rentan. Dua pipa itu kan mengalirkan debit air ke 80 persen pengguna PDAM, tentu dampaknya sangat besar,” imbuhnya.

Sebab itu, kata Deni, jika nantinya Pemkot mengeluarkan izin dan lahan tersebut digunakan untuk akses keluar masuk kendaraan ke Transmart, pihaknya meminta ada penguatan terhadap permukaan di sepanjang jalan yang dilalui pipa. “Harus ada beton cover, supaya tekanan vertikal ke pipa tidak mengganggu. Kalau ada pelindungnya kan bebannya tidak langsung. Pembangunan itu menjadi tanggung jawab pengembang. Meski begitu, tetap kami sarankan jangan digunakan untuk bangunan, atau dilintasi kendaraan berat. Kalau untuk motor atau pejalan kaki aman,” ujarnya.

Sedangkan untuk skema penggunaan lahan, kata Deni, akan dikenakan biaya sewa. Namun hingga kini, pihaknya belum mau mengungkapkan berapa tarif yang mesti dibayarkan Transmart. “Kan intinya ada di Pemkot, dan izin warga. Kami sih nuurut, kalau dizinkan, ya bakal disewa lah,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi membenarkan bahwa lahan yang direncakan menjadi akses menuju Transmart Tajur merupakan milik PDAM Tirta Pakuan. Menurutnya, hal itu bisa menjadi hambatan dan kendala, karena pihak Transmart mesti membeli atau menyewa lahan milik PDAM itu. Baru bisa digunakan untuk akses pintu keluar mal.

"Kalau pintu keluar dibangun di samping (di jalan menuju ke Perumahan Pakuan Hill), akan meminimalisir bangkitan lalu lintas Jalan Tajur, Tapi kuncinya ada di PDAM, bisa tidak lahan itu digunakan jadi jalan masuk," ucapnya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengaku belum akan melakukan sidak ke lokasi Transmart Tajur. Dirinya menyerahkan persoalan kepada dinas-dinas terkait. “Belum bisa masuk. Ke dinas saja dulu, terpenting penolakan warga harus didengar,” pungkasnya.

(ryn/dik/e)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X