Senin, 22 Desember 2025

Anak Jalanan Belajar Nyablon

- Selasa, 10 April 2018 | 10:06 WIB

-

METROPOLITAN – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor memberikan pelatihan keterampilan dan rehabilitasi kepada 30 anak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Saung Dolken, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, sejak Senin (9/4) hingga Rabu (11/4). Pada pelatihan keterampilan kali ini, ketigapuluh peserta dari berbagai kantong anak jalanan seantero Kota Hujan, diberi pemahaman soal sablon pada kaos. Tidak hanya mengenal bahan-bahan menyablon, mereka juga diberikan teknik pembuatan hingga cara pemasaran yang baik.

“Ada 30 anak jalanan dari berbagai kelompok, seperti dari Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Merdeka, Kampung Mongol, dan yang lainnya. Kenapa sablon? Karena penjualan kaos masih booming dan potensial. Bedanya, kali ini kami tidak hanya melatih keterampilan saja, tetapi memberdayakan mereka,” kata Kepala Dinsos Kota Bogor Azrin Syamsudin, saat ditemui Metropolitan, kemarin.

Oleh karena itu, lanjut Azrin, anak-anak jalanan juga diberi kesempatan untuk berdiskusi soal potensi yang dimiliki, sehingga bisa ditindak lanjut dan diberikan pelatihan dengan tema yang berbeda.

“Selain sablon, tadi tercetus gagasan pengolahan sampah jadi biji plastik dan ternak burung puyuh. Memang secara ekonomis lebih tinggi nilainya dibanding unggas lain,” ucapnya.

Azrin menjelaskan, hasil diskusi dengan anak-anak jalanan akan dirumuskan sebagai aspirasi. Kemudian, dibuat dalam bentuk proposal sebagai bahan rekomendasi dari Dinsos Kota Bogor, untuk diteruskan ke Kementerian Sosial (Kemensos) agar ditindak lanjuti.

“Setelah ada respon bagaimana teknisnya, kami arahkan supaya tetap pada jalurnya. Kemensos juga kan punya program pemberdayaan usaha ekonomi produktif masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan KPJ Merdeka Rizal Ucok mengapresiasi langkah dari Dinsos Kota Bogor dalam memberdayakan potensi anak-anak jalanan yang selama ini dinilai meresahkan masyarakat. Kegiatan kali ini dianggap sebagai bukti sinergitas berkesinambungan dari beberapa kantong yayasan anak jalanan dengan Dinsos Kota Bogor. Pada pelatihan kali ini, sambung Ucok, terdiri dari 28 laki-laki dan dua perempuan di usia 15-21 tahun.

“Ini yang kami tunggu, follow up yang kongkrit. Tidak hanya melatih, tetapi diberdayakan dan diawasi, hingga benar-benar bisa berusaha sendiri. Sebab, yang sulit itu kan membangun ide kreatif,” tuntasnya.

(ryn/dik/c)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X