pemerintah pusat dulu,” katanya. Pembangunan JPO, lanjut Dody, harus ada kajian mendalam tentang tingkat kebutuhan di wilayah tersebut. Paling tidak, ada Detail Engineering Design (DED)-nya dulu. ”Kaitan kecelakaan lalu, informasinya kan human eror, tidak serta merta celaka, lalu bisa langsung dibuat. Perlu kajian mendalam sebab erat kaitannya dengan anggaran,” ucapnya. Dody menambahkan, pembangunan JPO yang sedang dalam tahap pembahasan yakni JPO di sekitaran Sistem Satu Arah (SSA), tepatnya di depan pintu 3 Kebun Raya Bogor, Jalan Pajajaran. Rencana tersebut sudah masuk tahap pembahasan di Kementerian Perhubungan(Kemenhub). ”Hari ini (kemarin, red) rapat di Jakarta, salah satunya membahas soal JPO disekitaran SSA. Kebutuhannya kan itu dekat pedestrian dan memang kesulitan menyeberang di situ. Kalau yang di Vila Duta mah belum yah,” tandasnya.
Sejauh ini, kata Dody, ada tiga JPO yang sudah dibangun di Kota Bogor, yakni di Jalan Kapten Muslihat depan Stasiun Bogor, Jalan Pajajaran depan Terminal Baranangsiang dan Jalan Veteran depan SD Panaragan. ”Kota Bogor punya tiga saja,” singkatnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bogor Usmar Hariman menuturkan,selain JPO, tahun ini Kota Bogor akan membangun Fly Over Jalan RE Martadinata, untuk mengatasi kemacetan saat memasuki pintu rel commuterline. “Pusat yang bangun. Sedang menunggu rekomendasi Dirjen Perkeretaapian, untuk pembebasan lahan. Belum lagi lanjutan Tol BORR seksi IIIA, tahun ini juga akan dimulai,” tuntasnya.
(ryn/b/els)