Senin, 22 Desember 2025

Bulan Paling Mulia, Puasa Mendidik Kedisplinan

- Kamis, 24 Mei 2018 | 08:36 WIB

-

Selain menahan haus dan lapar, berpuasa di bulan suci Ramadan juga untuk menahan godaan diri dari segala bentuk emosi. Hal ini disadari betul oleh Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor Burhanudin. Bahkan di bulan paling mulia ini, puasa menjadi ibadah yang bisa mendidik kedisiplinan.

Pria yang menjabat sebagai komisioner divisi pencegahan dan hubungan antarlembaga ini menjadikan Ramadan sebagai media pendidikan dan sarana perlombaan dalam memperbanyak kebaikan. Karena tugasnya sebagai pengawas pemilu, ia juga memanfaatkan bulan penuh ampunan ini untuk menjaga kedisiplinan dalam berdemokrasi. “Semua itu dilakukan agar kita dapat meraih derajat takwa di hadapan Allah SWT dan tidak mengurangi nilai kesucian bulan Ramadan,” katanya.

Alumni Sekolah Tingkat Agama Islam (STAI) Al Aulia Cibungbulang angkatan 2006 mengatakan, Allah SWT memberikan anugerah Ramadan kepada umat Islam yang beriman karena bulan paling mulia di antara bulan-bulan yang lain. Di bulan ini, lanjut dia, pahala akan dilipatgandakan, doa akan diijabah dan pintu neraka ditutup. “Bulan ini tidak sembarang diberikan kepada hambanya yang beriman, melainkan begitu banyak hikmah, nilai dan pendidikan yang bisa di ambil oleh hamba Allah yang beriman di bulan puasa ini," ujar mantan PK KNPI Pamijahan ini.

Menurut Burhanudin, Ramadan mendidik untuk disiplin. Artinya disiplin atas aturan yang berlaku dalam menjalankan puasa, kapan harus makan sahur, kapan harus berbuka dan mana saja hal yang diperbolehkan serta dilarang dalam berpuasa. Pastinya harus disiplin dan taat atas aturan, jika tidak maka tentu peluit akan berbunyi dan puasa kita dinyatakan tidak sah. "Begitu pula dalam kehidupan biasa kita dituntut untuk selalu disiplin dalam menjalankan setiap tugas yang diemban oleh kita dan di seluruh segmentasi kehidupan kita," kata bapak dua anak ini kepada Metropolitan.

Ia mengaku, puasa bulan ini bertepatan dengan kegiatan dan tahapan pesta demokrasi. Setiap tahapan ada aturan main yang berlaku yang harus dipatuhi seluruh stakeholder pemilu, baik oleh penyelenggara, peserta ataupun pemilih itu sendiri. Disini, kata Burhan, selain disiplin dalam menjalankan ibadah puasa kita juga dituntut disiplin dalam menjalankan aturan yang ada dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). "Karena ketaatan kita terhadap aturan dalam pilkada sangat erat kaitannya dengan hasil yang didapat dalam menjalankan ibadah puasa. Ketidakdisiplinan baik sebagai penyelenggara, peserta dan pemilih pilkada akan mengurangi kualitas pesta demokrasi yang tentu juga akan mengurangi kualitas ibadah kita di bulan Ramadan," pungkasnya.

(mul/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X