Keluarga Besar keturunan Raden Santri Wijaya Kusuma menggelar halal bihalal Idul Fitri 1439 H dan ziarah bersama di Keramat Pasarean, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Kegiatan yang diisi dengan tawasul dan pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qodir al Jailani itu diselenggarakan tiga jam setelah salat Idul Fitri.
HALAL bihalal yang mengusung tema ”Raketkeun Duduluran Sauyunan, Silih Rojong Teureuh Raden Santri Wijaya Kusuma” dihadiri 70 orang. Ketua Panitia, Ahmad Fahir, mengatakan, kegiatan ini digagas untuk memperkuat tali silaturahmi antarcucu putu Raden Santri Wijaya Kusuma yang umumnya tinggal di sekitarDesa Bojong. ”Ini halal bihalal kedua yang digelar di Keramat Pasarean Eyang Santri. Yang pertama digagas tahun 2015,” ujar Fahir.
Penasehat Panitia Asep Saefudin mengatakan, kegiatan tersebut selain untuk menguatkan silaturrahmi antar keturunan Raden Santri juga sebagai napak tilas perjuangannya dalam menyebarkan Islam. ”Raden Santri Wijaya Kusuma memiliki peran besar dalam membangun Desa Bojong dan berdakwah menyebarkan Islam,” ujar Kepala Desa Bojong ini.
Pada tahun 1970-an hingga tahun 1990-an, terang Asep, Pasarean Eyang Santri Wijaya Kusuma merupakan tujuan utama ziarah masyarakat sekitar Kecamatan Semplak (kini Kecamatan Kemang dan Kecamatan Rancabungur). ”Dahulu saat pasarean dirawat oleh Mama Unda Wijaya, salah satu cucu Raden Santri, banyak peziarah yang datang dari mana-mana,” kata Asep.
Kadus Kampung Sawah, H. Halimi mengatakan ziarah bersama digagas dengan tujuan mendoakan sang tokoh dan rundayannya. ”Idul Fitri tepat dijadikan sebagai momentum untk mendoakan dan menapaktilasi perjuangan leluhur dalam berdakwah,” tegas Halimi.
Sementara itu, Amil Yusup Hanapi menambahkan, Raden Santri Wijaya Kusuma merupakan ”paku” bagi Desa Bojong dan sekitarnya. ”Masyarakat sekitar Desa Bojong meyakini Raden Santri Wijaya Kusuma sebagai figur orang sholeh dan keramat. Karenanya selalu diziarahi warga pada hari-hari besar Islam. Peziarah datang tidak hanya dari Desa Bojong, namun banyak juga dari luar Bogor,” ungkap Amil Yusup.
Kegiatan tawassul dipandu Ustadz Lili Syatiri Mumin, doa oleh Ustadz Ace Najihudin, dan pembacaan manaqib Syaikh Abdul Qodir al Jailani oleh Ahmad Fahir. Rangkaian halal bihalal ditutup dengan tabur bunga oleh Kades Asep Saefudin, Amil Hanapi dan Kadus Halimi. Diakhiri dengan potong tumpeng dan makan bersama. (*/els)