Curah hujan yang tinggi di Kota Bogor menyebabkan pusat perbelanjaan Transmart di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Taman Yasmin, kebanjiran. Genangan air yang masuk hingga pintu masuk menyebabkan pengunjung yang hendak keluar terjebak hingga berjam-jam.
INFORMASI yang dihimpun Metropolitan, kemarin sekitar pukul 17:00 WIB pengunjung Transmart Yasmin mendadak tak bisa keluar mal. Hujan lebat membuat pengunjung terpaksa menunggu lantaran air masuk ke mal. Tak lama petugas kebersihan mal berjibaku membersihkan genangan air depan pintu masuk. Diduga banjir tersebut diakibatkan tidak berfungsinya drainase di Jalan Yasmin hingga meluap ke mal.
Seorang pengunjung mal, Mariam, menuturkan, usai berbelanja bersama keluarga, ia berencana pulang ke rumah. Saat turun dari tangga lantai mal di depan pintu masuk sudah tergenang air. Karena takut terjatuh, akhirnya memilih menunggu air surut. “Mungkin, genangan air tersebut dari Jalan Yasmin,” ujarnya sambil membawa belanjaan.
Hal senada diungkapkan Fitri. Ia menyayangkan mal sebesar ini harus kebanjiran. Yang pasti, air hujan yang masuk ke mal harus cepat ditangani pengelola jika tidak bisa membahayakan pengunjung. “Sambil menunggu air dibersihkan petugas mal, saya memilih nungggu depan tangga. Apalagi di luar mal hujannya masih deras,” ungkapnya.
Sementara itu, Corporate Communication General Manager PT Trans Retail Indonesia, Satria Hamid, belum merespons saat diminta tanggapannya soal kebanjiran ini.
Sedangkan salah satu penyebab masuknya air hujan dalam mal diduga karena sistem drainase yang jelek. Hilangnya daerah resapan akibat penebangan pohon juga jadi faktor lain.
Seperti diketahui, sebelum dibuka pada 31 Mei 2018 pengelola Transmart menebang sejumlah pohon tanpa izin. Aksi ini menuai reaksi dari Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono yang juga penggagas Gerakan Tanam Pohom (GTP).
Dia menyayangkan adanya penebangan pohon dari area pembangunan Transmart itu. Seharusnya setiap titik di sepanjang jalan tetap hijau dan merawat pohon-pohon yang sudah ada. “Harusnya sepanjang jalan rindang, banyak pohon. Menanam, merawat pohon hingga besar itu sulit loh, bukan malah ditebangi. Katanya Green City, tetapi kok malah nebang pohon?” ucapnya.
BOGOR DILANDA HUJAN PETIR
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bogor mengimbau masyarakat Bogor tidak berteduh di bawah pohon besar. Sebab, kondisi cuaca hujan lebat disertai petir membuat adanya ancaman terjadinya pohon tumbang. ”Diimbau warga terus waspada dan menghindari lokasi dekat pohon besar, karena jika ada angin kencang bisa berpotensi tumbang,” ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Bogor, Hadi Saputra.
Dia menjelaskan, kondisi hujan dengan intensitas lebat dan disertai angin, petir maupun kilat masih terjadi hingga malam. ”Kondisi tersebut bukan hanya terjadi di Kota Bogor, melainkan beberapa wilayah lainnya di Kabupaten Bogor. ”Intensitas hujan lebat dan sedang juga terjadi di Ciawi, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Gunungsindur, Parung, Bojonggede, Cibinong, Rumpin, Leuwiliang dan lain sebagainya,” terangnya. (ads/c/els/py)