METROPOLITAN – Banyaknya jumlah pengidap HIV/AIDS mendapat perhatian dari ulama. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Mukri Adji, mengatakan, penyakit mematikan ini termasuk penyakit sosial. Semua pihak wajib mengantisipasinya.
“Pergaulan bebas atau seks bebas dan prostitusi itu yang menyebabkan HIV/AIDS. Kita harus menggandeng semua pihak. Harus ada kebijakan daerah, nantinya ulama yang mengingatkan,” ujarnya. Dalam Alquran juga sudah diingatkan jangan mendekati zina karena zina itu adalah fasah atau keji. “Keji, maksudnya, penyakit yang tidak ada obatnya,” katanya. Sementara itu, tokoh agama, KH Abdul Azis, merasa prihatin atas tingginya angka pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Bogor. Jika tidak diatasi akan terus meningkat setiap tahunnya. ”Soal HIV/AIDS kita tangani bareng-bareng, jangan sampai Kabupaten Bogor ini menjadi angkat paling banyak di tingkat Jawa Barat. Harus kita atasi dan mengajak semua pihak untuk penanganan HIV/AIDS,” kata pengurus Mathlaul Anwar Kabupaten Bogor ini.
Sebelumnya, pada Hari Antinarkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap 26 Juni, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor fokus menangani pengidap HIV/AIDS yang jumlahnya semakin meningkat. Sebab, hampir 70 persen penderita penyakit mematikan ini adalah pengguna narkoba. (mul/b/els/py)