Jumlah kelahiran bayi di Kabupaten Bogor meningkat. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pada 2017, angka kelahiran bayi mencapai 124.771 bayi. Artinya, ada 342 bayi yang lahir setiap hari.
HARI Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh setiap 29 Juni dijadikan momentum bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk mengingatkan pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga. Termasuk memiliki anak. Sebab, jumlah kelahiran anak di Bumi Tegar Beriman cukup tinggi. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bogor, Dede Agung Priyana, mengatakan, sejak 2016 ada sekitar 125.000 bayi lahir. Jumlahnya sedikit berkurang pada 2017 yakni 124.771 bayi.
Dinkes pun menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya program Keluarga Berencana (KB). Semua petugas di setiap puskesmas yang ada dikerahkan untuk lebih dekat dengan warga dan memberikan penyuluhan secara intensif. ”Karena kita punya program unggulan yang namanya
Indonesia Sehat melalui pendekatan terhadap Keluarga Berencana. Program itu sudah lama berjalan di setiap puskesmas di Kabupten Bogor,’’ ujar Dede.
Untuk angka kelahiran tahun ini, pihaknya belum mendata secara menyeluruh. Namun, dirinya memprediksi angka kelahiran bayi akan meningkat dibanding tahun sebelumnya. “Kami belum punya rekapan data secara keseluruhan untuk tahun ini, namun bisa kami pastikan ada peningkatan angka kelahiran dibanding 2017,” jelasnya.
Jumlah kelahiran bayi juga bisa terdeteksi dari jumlah pemohon akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor.
Kepala Seksi Penyajian dan Pengelolaan Data Kependudukan Disdukcapil Kabupaten Bogor, Tatik Yuswanti, mengatakan, jumlah anak yang sudah dibuatkan akta lahir untuk tahun ini berjumlah 1.293.813. Jumlah tersebut merupakan rekapitulasi dari mulai usia 0 hingga 17 tahun. ”Yang belum punya akta lahir dari data keseluruhan 149.389. Sementara per hari jumlah akta lahir yang diterbitkan berjumlah 200 hingga 350 akta. Untuk persentase yang memiliki 88,45 persen dan belum memiliki 11,55 persen,” katanya.
Sementara di Kota Bogor, sesuai data Dinkes Kota Bogor pada 2017, ada 54 bayi terlahir setiap harinya. Sedangkan data Disdukcapil Kota Bogor mencatat sebanyak 195.239 anak berusia 0 sampai 18 tahun di Kota Bogor tercatat belum memiliki akta kelahiran dari total 292.003 anak (0-18 tahun).
Tema Harganas XXV 2018 adalah “Hari Keluarga:Hari Kita Semua” dengan membawa tagline “Cinta Keluarga Cinta Terencana” yang memiliki maksud pentingnya mencintai dalam keluarga dan pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga. Harganas ditetapkan 29 Juni melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2014. Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Puncak peringatan Harganas 2018 akan diselenggarakan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 7 Juli 2018.
Plt Kepala BKKBN, Sigit Priohutomom menuturkan, tema Hari Keluarga Hari Kita Semua, memiliki maksud bahwa peringatan hari keluarga ini benar-benar bisa dinikmati seluruh keluarga Indonesia, menggunakan waktu sepenuhnya bersama keluarga. Keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi.
”Saya mengajak masyarakat memperhatikan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, dengan menerapkan delapan fungsi keluarga secara optimal. Keluarga harus memperhatikan pola asuh anak dan memberikan kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan pendidikan yang sebaik-baiknya, kepada keluarga yang memiliki balita harus penuhi asupan gizi anak mulai dari 1000 hari pertama kehidupan,” paparnya. (mul/c/els/py)