Beragam cara dilakukan dalam berbagi ilmu, khususnya di lingkungan civitas akademika. Mahasiswa konsentrasi Jurnalistik Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda (Unida) Bogor pun memanfaatkan radio kampus untuk dialog interaktif.
Di chanel Fun Radio milik Fisip Unida, penyiarnya membahas persoalan kampus dan dunia kerja. Beberapa narasumber didatangkan untuk berbagi kisah, informasi dan inspirasi kepada para pendengar. Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unida Agustini, menuturkan, dialog interaktif yang disajikan pada program acara radio kampus bertauhid itu, cenderung lebih santai. Sebagai bentuk informasi faktual dan aktual, yang punya nilai jurnalistik tinggi karena nuansa dialog alamiah.
”Berbagai tema disajikan, mulai dari kegiatan di BEM, berbagi ilmu mahasiswa yang serius berenterpreneur, hingga pengalaman mahasiswa yang aktif di berbagai media sosial, menjadi generasi kekinian lah,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Berbagai tema disampaikan para narasumber, diantaranya Presiden Mahasiswa Unida Muhammad Arifin yang bercerita tentang peran BEM KM di Bulan Ramadan yang lalu. ”Diantaranya, kegiatan buka bersama dengan kaum dhuafa, dengan menyediakan 1000 porsi makanan. Hasil kerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan DKM Amaliyah,” ujarnya.
Selain itu, Mahasiswa Unida yang aktif di media sosial Youtube, Khafi Maulana Rahman pun berbagi pengalaman menjadi ’Youtuber’ di bidang musik, yang sudah digelutinya selama dua tahun. Mahasiswa semester empat ini mengatakan, ada beberapa tips agar channel Youtube yang kita miliki bisa laris dan menghasilkan pundi-pundi uang.
Menurutnya, yang paling utama memberikan konten yang bermanfaat bagi penonton. ”Sesuaikan konten yang banyak diminati. Jika konsisten dalam menyajikan konten, maka viewers, subscribers dan pendapatan akan datang sendiri,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan promosi usaha kecil, Mahasiswa Unida Diana Perwitasari berbagi cerita soal usaha kue kering yang sudah dijalani selama beberapa tahun terakhir bersama kakaknya. ”Usaha rumahan itu dilakukan secara online, melalui Instagram dan mampu meraup keuntungan hingga sepuluh kali lipat, khususnya saat bulan Ramadan lalu,” pungkasnya. (ryn/b/els)