METROPOLITAN – Angkatan bersenjata Tanah Air akan mengikuti CISM World Militery Parachuting Championship ke-42 pada Agustus mendatang, di Hungaria. Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Atang Sendjaja pun dipilih sebagai tempat menyeleksi seluruh anggota TNI yang akan mengikuti turnamen tahunan tersebut. Komandan Wing 4 Lanud ATS Kolonel Bambang Juniar Jatmiko menjelaskan, seleksi untuk menentukan tim Merah Putih kini sudah berada dalam tahap Training Camp (TC) yang diikuti 16 anggota dari tiga angkatan, baik darat, laut dan udara.
“Mulai seleksi sejak 28 Juli. Awalnya diikuti 38 peserta yang sudah diseleksi dari masing-masing angkatan. Sekarang sudah masuk TC, tinggal 16 orang, itu yang bakal berlatih terus sampai Agustus nanti, dipilih 12 terbaik untuk berangkat ke Hungaria,” katanya kepada Metropolitan, kemarin (3/7).
Bambang menambahkan, saat ini TC fokus menyeleksi kemampuan para anggota, mulai dari kekompakan terjun, formasi terjun, ketepatan mendarat, hingga ketelitian ramp door helikopter. Dari ke-16 anggota, terdiri dari anggota putra, putri, senior dan junior. Anggota yang berumur diatas 24 tahun masuk kategori senior, sedangkan dibawah 24 tahun masuk kategori junior. Ia merasa bangga karena Lanud ATS dipilih menjadi arena TC para anggota, sebelum menentukan tim terbaik. Sebab, beberapa tahun sebelumnya, biasa diadakan di Lanud Halim Perdanakusumah dan Markas Cijantung.
“Hingga nanti terbentuklah tim TNI Indonesia, yang akan bertanding dengan seluruh angkatan bersenjata seantero dunia. Memang belum ada pengumuman resmi berapa negara yang akan ambil bagian, masih kami pantau terus, namun ini ajang bergengsi yang bisa mengangkat pamor angkatan bersenjata Tanah Air,” ucapnya.
Dia berharap, tim Merah Putih bisa membawa pulang gelar juara dunia kejuaraan taraf internasional tersebut. Prestasi terbaik tentunya membawa kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.”Tentu prestasi terbaik yang jadi target, juara disana. Sebab, lomba terjun payung, baik untuk sipil atau militer, kebanyakan pesertanya dari anggota militer. Baik kejuaraan dunia atau ajang olahraga lain. Pasti melibatkan militer,” tutupnya. (ryn)