Hingga pertengahan 2018, lebih dari sepuluh kali terjadi kebakaran di Kota Bogor, baik yang menimpa rumah penduduk, rumah sakit, toko hingga pabrik. Hal itu memicu pengelola berbagai bangunan di Kota Hujan, untuk melakukan sosialisasi pencegahan dan pemahaman jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Termasuk di bangunan Rumah Susun (Rusunawa) Menteng Asri, Kecamatan Bogor Barat, kemarin. Laporan: Ryan Muttaqien Sekretaris Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor Lorina Damastuti mengatakan, pengetahuan soal pencegahan dan tindakan saat terjadi kebakaran perlu secara rutin dan wajob dilakukan kepada para penghuni Rusunawa. Sebab penanganan dalam menghadapi bencana kebakaran, tiap bangunan pemukiman punya cara berbeda-beda. "Makanya semua penghuni rusunawa wajib mengikuti segala sesuatu tentang sosialisasi pencegahan dan penanganan saat kebakaran. Ini tidak boleh dianggap enteng, tahun ini saja sudah lebih dari belasan hingga puluhan bangunan dilalap si jago merah. Masyarakat harus paham dan secara mental tidak panik, ini yang disosialisasikan," katanya kepada Metropolitan, kemarin. Lorina menambahkan, dalam simulasi sosialisasi, penghuni Rusunawa Menteng Asri diberikan pemahaman secara real, soal bagaimana saat pertama kali api muncul, hingga tindakan saat api membesar. Tak lupa warga diperkenalkan alat-alat yang digunakan saat penanganan pertama saat api muncul. "Salah satu penghuni dari Blok D sudah bisa memadamkan api, saat simulasi kebakaran tadi," ujarnya. Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Rusunawa Menteng Asri Anto menambahkan, banyak yang harus disosialisasikan kepada warga rusunawa, untuk mengurangi resiko dalam kejadian kebakaran. Maka warga diperkuat pengetahuannya soal pencegahan dan penanganan pertama. "Misalnya, bagaimana warga harus tahu, saat meninggalkann rumah, apa saja yang tidak boleh dilupakan. Diantaranya mengecek kembali berbagai peralatan rumah tangga yang berhubungan dengan listrik. Jangan lupa dicabut, cek kembali kabel. Kan kalau sudah sosialisasi warga sudah paham kalau kebakaran," ujarnya. Di tempat yang sama, petugas sosialisasi dari Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Kota Bogor Ayub menerangkan, secara mental, saat terjadi kebakaran menjadi yang terpenting. Warga tidak boleh panik dan harus tetap tenang. "Terutama jangan panik, pencegahan kebakaran diantaranya kabel harus dicabut, jangan Meninggalkan lagi setrika kalau masih nyala. itu yang paling penting, berbahaya," pungkasnya. (ryn/b/els)