METROPOLITAN - Derap langkah dan formasi diperlihatkan pasukan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Bogor saat mengibarkan bendera pusaka pada upacara HUT ke-73 Republik Indonesia di Lapangan Pusdikzi, Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (17/8). Bukan sesuatu yang instan, tiga bulan penuh pasukan digembleng demi memantapkan kekompakan. KETUA PPI Kota Bogor, Teguh Rachman Hakim, mengatakan, untuk mendapatkan tim paskibraka mumpuni bukanlah perkara mudah. Proses seleksi panjang pun dijalani. Dalam pengibaran bendera lalu, PPI menurunkan dua pasukan, yakni pasukan 2017 dan 2018. ”Untuk pasukan tahun ini, seleksi melalui dua tahap, yakni tingleksi dilakukan sejak April kat kecamatan dan tingkat kota. Ada lebih dari 300 siswa dari berbagai sekolah, ikut tingkat kecamatan, yang kemudian dibawa ke tingkat kota,” kata Teguh. Dia menambahkan, ada beberapa poin penting dalam proses seleksi. Di antaranya tes psikotes, tes akademik, wawancara, tes baris berbaris, postur dan uji bakat. Setelah didapatkan 38 siswa di tingkat kota, mereka pun digembleng sejak 12 Agustus untuk mendapatkan latihan intensif. ”Selama dua hari, satu tingkatan satu hari, seleksi kotanya satu hari. Tim yang terpilih untuk tahun ini, dikarantina, dilatih intensif untuk menguatkan kemampuan dan kekompakan tim,” imbuhnya. Alhasil, dua tim yang terdiri dari pasukan 2017 sebanyak 38 siswa dan pasukan 2018 sebanyak 37 siswa menjalankan tugas dengan baik saat upacara Jumat (17/8). Meskipun tahun ini upacara diadakan di Lapangan Pusdikzi, tidak di Lapangan Sempur seperti tahun sebelumnya, formasi tidak berubah. ”Lega lah. Tiga bulan perjuangan selesai dan tuntas. Apalagi tempatnya di Pusdikzi, agak beda, karena kalau di Sempur lebih kelihatan, anak-anak lebih termotivasi. Adaptasi juga, karena beda tempat, contohnya di mana anak-anak mulai masuk dan keluar. Intinya tampil di mana saja kami harus siap,” pungkasnya. (ryn/b/els/py)