METROPOLITAN- Lawatan petinggi Kabupaten Bogor ke empat negara di Eropa sempat menjadi perhatian. Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi menilai studi banding kepala daerah ke luar negeri yang didanai APBD cenderung menghambur-hamburkan anggaran. Sebab, seringkali hasil studi banding tidak terlalu berefek. Setelah kepulangan nanti, Uchok mendesak agar pemerintah daerah menjelaskan hasil yang didapat ke publik atas lawatan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban. “Itu pun kalau ada hasilnya, kalau tidak, bisa dijelaskan ke publik, pulangkan saja APBDnya ke kas daerah,” kata Uchok. Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti angkat bicara soal kepergiannya bersama dua kepala dinas ke Eropa. Dirinya memastikan kepergiannya ke Benua Biru yang dilakukan sejak 28 Agustus – 6 September telah mendapat restu dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Sekretariat Negara (Setneg). Akan tetapi, orang nomer satu di Bumi Tegar Beriman tersebut harus melapor dan mengimplementasikan apa yang didapat sepulangnya nanti. Menurutnya, agenda di empat negara yaitu Belanda, Jerman, Belgia dan Prancis untuk mengikuti Executive Course on Urban Management and Local Economic Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS) dan Studi Tiru Internasional. “Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas kepala daerah dan pejabat daerah soal perencanaan dan pengelolaan tata ruang wilayah,” kata Nurhayanti. Selain bupati Bogor, ada sekitar 15 bupati lain yang juga berangkat ke Eropa. Di sana, mereka mengikuti pelatihan singkat mengenai sistem pengelolaan pemerintahan, pelayanan umum dan kiat-kiat pengembang perekonomian daerah. Di Belanda, beberapa lokasi penting dan bersejarah juga dikunjungi. Mulai dari Courtessy Call ke Kedutaan Besar Republik (KBRI) Belanda dan Belgia sekaligus menjalin kerjasama antara pihak KBRI sebagai penghubung Indonesia di luar negeri dengan pemerintah di daerah dan ke sejumlah tempat lainnya. Di belanda, mereka juga akan mengunjungi Rotterdam untuk mengikuti kegiatan kursus yakni Executif Course on Urban Management and Local Economic Development di IHS. Rombongan juga akan mengikuti Studi Tiru Internasional di Belgia, Jerman dan Perancis. Sebelumnya, Bupati Bogor Nurhayanti bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bogor tengah mengunjungi empat negara di Eropa. Nurhayanti berangkat bersama Kepala Bappedalitbang Syarifah Sofiah dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Yani Hasan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Adang mengatakan, kepergian petinggi Kabupaten Bogor tersebut didanai APBD. Meski demikian, dirinya belum bisa merinci berapa anggaran yang dikeluarkan untuk akomodasi ketiga orang tersebut. “Kan ada beberapa kabupaten lain yang ikut. Akomodasi dari APBD masing-masing daerah,” kata Adang. Informasi yang dihimpun, empat negara yang akan dikunjungi yaitu Belanda, Belgia, Jerman dan Prancis. Mereka sendiri telah mendarat di Bandara Internasional Schiphol, Belanda (29/8). Di sana, Nurhayanti akan mengikuti kegiatan Executive Course on Urban Management and Local Economic Development Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS) dan Studi Tiru Internasional yang diikuti pula oleh 32 bupati lainnya dari 28 Agustus - 6 September 2018. (fin/b/yok)