METROPOLITAN - Pada peringatan World Cleanup Day 2018, Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan ratusan relawan dari komunitas dan pelajar melakukan aksi bersih-bersih di sekitaran Tugu Kujang, Kecamatan Bogor Tengah, akhir pekan lalu. Selain di Tugu Kujang, ada tiga titik lain yang menjadi sasaran, yakni Gang Aut, Taman Air Mancur dan sekitar Kampus IPB Dramaga. SEJAK pukul 07:00 WIB, dua pimpinan daerah itu membawa masing-masing satu kantung sampah ukuran besar dan mulai memunguti berbagai macam sampah di pedestrian sekitar Tugu Kujang hingga Jembatan Otto Iskandardinata (Otista). Hasilnya, hingga pukul 09:30 WIB relawan berhasil ‘menjaring’ sampah di puluhan kantung sampah ukuran besar. Bima Arya mengatakan, peringatan World Cleanup Day seharusnya tidak merangsang warga menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Bogor. Komusekadar seremonial, tapi juga nitas bisa menjadi garda terdepan membangun Kota Hujan lewat semangat gotong-royong. “Saya dengan Kang Emil punya persamaan, juga perbedaan. Salah satunya, kami sama-sama cinta komunitas, sama-sama percaya membangun kota itu tidak bisa sendiri, harus bersama-sama. Komunitas itu yang paling militan, paling luar biasa, paling semangat, paling ikhlas kalau bicara membangun daerah,” paparnya. Ketika menjadi wali kota Bandung, Ridwan Kamil berhasil bawa pulang Adipura setelah 17 tahun. Sementara Kota Bogor masih berusaha merebut kembali predikat yang pernah ‘nempel’ berturut-turut untuk Kota Hujan, puluhan tahun silam. “Saya masih ABG waktu itu, kota ini menjadi kota paling bersih se-tanah air. Kalau tidak salah, juara delapan kali berturut-turut. Dengan keberadaan komunitas, ke depannya kita siap rebut kembali adipura,” ujarnya. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya terlihat kompak melakukan aksi bersih-bersih di sekitar Tugu Kujang atau berjarak beberapa ratus meter dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (15/9). Kegiatan yang juga diikuti ratusan relawan dari berbagai komunitas dan pelajar ini dilakukan dalam peringatan World Cleanup Day 2018. Sekadar diketahui, World Cleanup Day adalah sebuah gerakan bersih-bersih yang dilaksanakan serentak dalam waktu bersamaan di seluruh dunia yaitu pada 15 September. Kegiatan ini diikuti 150 negara dengan melibatkan 380 juta penduduk 5 persen populasi di dunia. Peringatan World Cleanup di Kota Bogor terasa lebih spesial karena dibuka dua pemimpin daerah muda, yakni Ridwan Kamil dan Bima Arya. Sementara itu, Ridwan Kamil menuturkan, ada nilai gotong royong yang terbentuk dari kecintaan warga dalam bentuk komunitas. Menurut lulusan Teknik Arsitektur ITB Bandung itu, ada beberapa hal yang bisa membuat orang bahagia, di antaranya minum teh sore hari, berjalan kaki atau membaca buku. “Tapi orang paling bahagia menurut survei itu ya volunteerism, orang yang bisa berbagi waktu, tenaga atau lainnya, jadi indeks kebahagiaan tertinggi. Orang bahagia itu orang yang membahagiakan bukan yang dibahagiakan. Jadi, jika kita nolongin orang yang bahagia bukan saja yang ditolong, tapi yang menolong,” ujarnya. Dalam peringatan World Cleanup Day tahun ini, kata Kang Emil, memungut sampah mempunyai dua makna, yakni rasa cinta terhadap kota dan kebahagiaan memberi manfaat. “Energi komunitas ini harus dirawat, itu membedakan bangsa kita dan bangsa lain,” tutupnya. (ryn/b/els/py)