METROPOLITAN – Menyikapi antrean pasien BPJS dan non-BPJS yang mengular setiap pagi di RSUD Ciawi, membuat Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdinkes) Kabupaten Bogor, Erwin Suriana, angkat bicara. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan RSUD Ciawi untuk mengkaji lebih detail (secara komprehensif, red) terkait layanan rumah sakit, termasuk akselerasi di tempat pendaftaran pasien khususnya.
Ia pun meminta RSUD Ciawi harus bisa melakukan solusi dengan penambahan tenaga, sarana maupun pengoptimalan sistem pelayanan berbasis online. “Tujuannya agar tak terjadi penumpukan pasien setiap pagi,” terangnya. Pada tingkat pertama (puskesmas, red), masyarakat bisa mengecek kesehatan mereka terlebih dulu. “Jadi, sebelum ke RS, pasien bisa mendapatkan pelayanan di puskesmas untuk meminimalisasi antrean pasien yang banyak di RS,” ujarnya.
Meski begitu, sambung Erwin, ke depan pihaknya akan terus memantau perkembangan dari proses yang sudah diimbau sebelumnya. “Tujuannya demi tercipta pelayanan terbaik untuk masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya pasien yang membutuhkan pertolongan pertama,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) RSUD Ciawi Kabupaten Bogor, Itha Fernandez, mengakui terjadinya antrean pasien di pusat kesehatan tersebut. Pihaknya juga sudah mengambil ancang-ancang agar ledakan pasien setiap pagi tak selalu terjadi.
“Salah satu solusinya, kami terus menggenjot sosialisasi pendaftaran online kepada masyarakat. Jadi, via online ini memudahkan pasien mendaftar terlebih dulu. Sementara cara lain dengan menggunakan Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) untuk mendaftar lebih awal,” bebernya.
Dengan metode yang saat ini diterapkan, diharapkan bisa memberikan pelayanan efektif kepada pasien yang hendak mengecek kesehatannya di RSUD Ciawi. “Pendaftaran online ini menjadi solusi paling tepat saat ini,” katanya. (yos/c/yok/py)