Senin, 22 Desember 2025

Miliaran Hilang, Pemkab dan Polisi Tutup Mata!

- Jumat, 12 Oktober 2018 | 08:56 WIB
FOTO:RANGGA/METROPOLITAN
FOTO:RANGGA/METROPOLITAN

METROPOLITAN - Hilangnya potensi pendapatan daerah dari Pesta Rakyat Bogor (PRB) yang bisa menembus angka hingga miliaran rupiah, rupanya tak membuat pemerintah di bawah komando Nurhayanti bertindak tegas. Apalagi, penyewaan stan yang dimulai dari harga Rp4-Rp10 juta di area Stadion Pakansari ternyata tidak masuk kas daerah Kabupaten Bogor.

Bukan  hanya stan, peng­unjung yang ingin menda­tangi lokasi PRB pun di­patok Rp5.000 per orang. Meskipun jika dikalku­lasikan dari seluruh stan dan pengunjung bisa mencapai di atas Rp2 miliar lebih, poten­si itu tak dimanfaat­kan Pemkab Bogor melalui dinas

Hilangnya potensi pendapatan daerah dari Pesta Rakyat Bogor (PRB) yang bisa menembus angka hingga miliaran rupiah, rupanya tak membuat pemerintah di bawah komando Nurhayanti bertindak tegas. Apalagi, penyewaan stan yang dimulai dari harga Rp4-Rp10 juta di area Stadion Pakansari ternyata tidak masuk kas daerah Kabupaten Bogor.

Bukan  hanya stan, peng­unjung yang ingin menda­tangi lokasi PRB pun di­patok Rp5.000 per orang. Meskipun jika dikalku­lasikan dari seluruh stan dan pengunjung bisa mencapai di atas Rp2 miliar lebih, poten­si itu tak dimanfaat­kan Pemkab Bogor melalui dinas terkait. Padahal lokasi acara be­rada di tanah milik pemerintah, bukan milik pribadi apalagi pa­nitia PRB.

Bukan cuma potensi penda­patan yang hilang, ketidakny­amanan penyewa stan yang hanya dijanjikan angin surga oleh panitia PRB maupun EO tidak digubris sama sekali panitia yang diduga hanya me­mentingkan uang semata. Pengakuan ini didapatkan dari beberapa penyewa stan yang kecewa bukan kepalang. Bahkan, ada yang ingin memperkarakan permasalahan ter­sebut ke pihak berwajib.

“Kami sudah sewa mahal, dijanjikan listrik dan air, tapi hingga kini belum juga terealisasi,” keluh pedagang yang enggan namanya dikorankan saat ditemui wartawan koran ini, kemarin.

Janji-janji manis panitia ke­pada pedagang ternyata angin surga belaka. Pantauan Metropolitan di lokasi, banyak sampah berceceran di lokasi PRB dan yang membersihkan tetap dinas terkait.

Ketika dikonfirmasi, Sekreta­ris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Adang Suptandar, menga­kui jika uang dari penyewaan stan dan karcis hingga parkir pengunjung PRB memang tidak masuk pendapatan daerah dan murni ke panitia. “Sebab, untuk acara PRB itu teknisnya ada di dinas terkait yaitu Dispora dan Dinas UMKM Kabupaten Bogor,” katanya. Untuk itu, Adang pun mengarahkan wartawan agar mengonfirmasi permasalahan ini ke dinas terkait.

Lalu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, Rony Sukmana, menjelaskan, soal stan yang disewakan di PBR sebelumnya tidak masuk ke APBD dan dirinya melem­parkan permasalahan ini ke EO maupun panitia PRB. “Sila­kan tanya ke pihak EO yang mengelola pesta raya tersebut,” katanya singkat.

Menanggapi hal tersebut, Ko­misi III DPRD Kabupaten Bogor, Junaidi Syamsuidin, mengaku akan menindaklanjuti perma­salahan tersebut. Apalagi, ada dugaan miliar potensi penda­patan daerah dari PRB yang raib dan seharusnya masuk ke penda­patan daerah. “Kami akan mem­pelajari permasalahan ini terle­bih dulu, karena diduga PRB ini malah merugikan pemkab,” tegasnya.

Sementara itu, jajaran Polres Bogor yang sebelumnya diketa­hui memiliki pasukan pemberan­tas pungli alias Saber Pungli terkesan cuek dan saling lempar. Hal ini terlihat dari pengakuan Kasubbag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena. “Mohon maaf tidak bisa kasih tanggapan, karena bukan ranahnya humas. Silakan konfirmasi dengan kasat reskrim,’’ kilahnya. Sedangkan saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Benny Ca­hyadi, tidak membalas pesan singkat yang dikirimkan.(mul/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X